Media Online Seputar Perbandingan Antara Ajaran Yesus Dan Ajaran Paulus Di Lengkapi Berbagai Artikel Menarik Lainnya

Maret 2012




Bagi yang kristen jangan marah ketika membaca artikel ini.





Salib adalah bentuk grafis yang menyerupai tanda palang, yaitu dua garis lurus yang saling memotong. Di dalam matematika, tanda palang ini lazim digunakan sebagai  tanda tambah alias tanda plus.
Lantas mengapa agama karoSetan, yang merupakan ajaran hasil pemelintiran dari Paulus kembarannya Iblis padang pasir Damaskus ini menggunakan lambang salib sebagai lambangnya?
Apakah ini hanya kebetulan belaka?
Tentu saja tidak! Tanda salib digunakan untuk menjadi lambang agama karoSetan, memang ada arti dan maksudnya.
Pertama, salib adalah tanda plus / tanda tambah. Dibalik, tanda tambah / tanda plus adalah tanda salib. Kata “tambah” menjadi kata kunci di dalam agama karoSetan ini.
Di dalam menyebarkan ajaran bohongnya, Paulus sang kembaran Iblis padang pasir Damaskus ini telah berkata dengan jujur:
Roma 3:7,
Kalau kebenaran Allah oleh dustaku semakin bertambah bagi kemulianNya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?

Perhatikan.
Pada ayat Roma 3:7 tersebut, kita melihat beberapa point:
  1. Paulus dengan jujur mengakui bahwa ia telah berdusta.
  2. Dan berdustanya ia itu adalah untuk kemuliaan Tuhan.
  3. Dengan dustanya itu Paulus ingin MENAMBAH kemuliaan Tuhan…

Dari ketiga point tersebut, maka kita dapat menyimpulkan bahwa kemuliaan Tuhan (yang di dalam hal ini disebut dengan karoSetan) bertambah oleh dusta sang Paulus!!!
Yak!! Itulah sebabnya mengapa karoSetan menggunakan ‘tanda tambah’ untuk menjadi lambangnya. Itu tidak lain karena tanda tambah itu dimaksudkan dengan bertambahnya dusta Paulus ke dalam ajaran Jesus…
Kalau lah tidak ada dusta Paulus di dalam ajaran Jesus, maka pastilah agama karoSetan ini tidak pernah mengambil salib sebagai lambangnya….

Baca juga ANTIKRISTUS – 666 -


Apa itu gua Maria?
Gua Maria atau goa Maria adalah tempat ziarah khas umat Katolik, biasanya bangunan utamanya dibentuk seperti gua tetapi ada juga yang berada pada gua alam asli. Disebut gua Maria karena ditempatkannya patung Bunda Maria ibunda Yesus pada gua tersebut. Tempat itu kemudian menjadi tempat ziarah umat Katolik.

Dalam tradisi agama Katolik keberadaan gua Maria punya sejarah panjang. Bunda Maria beberapa kali menampakan diri pada orang-orang tertentu. Salah satu penampakan yang paling terkenal adalah penampakan Bunda Maria kepada Bernadette Soubirous di sebuah gua yang ada di kota Lourdes Perancis pada tahun 1858. Tempat itu kemudian menjadi tempat ziarah gua Maria paling populer. Tempat ziarah ini pulalah yang kemudian menjadi inspirasi untuk membuat tempat ziarah serupa pada komunitas Katolik setempat. Dari situ muncullah tempat ziarah gua Maria dibanyak tempat didunia termasuk di Indonesia. Akan tetapi di Indonesia gua Maria bukan hanya terdapat patung Bunda Maria, juga biasanya sepanjang jalan menuju gua Maria terdapat perhentian-perhentian untuk prosesi jalan salib, serta di  beberapa lokasi gua Maria juga ada gereja kecil.

Tapi tunggu.. APAKAH PRAKTEK TRADISI INI MERUPAKAN BENAR DALAM FIRMAN TUHAN?

TIDAK SAMA SEKALI..
Ini adalah sebuah penyembahan berhala.
Imamat 26:1 Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan patung atau tugu berhala janganlah kamu dirikan bagimu; juga batu berukir janganlah kamu tempatkan di negerimu untuk sujud menyembah kepadanya, sebab Akulah TUHAN,

Sangat menjijikan jika Tuhan di sekutukan dengan patung.
Dan Tuhan tidak membutuh kan Gua sebagai Bait-Nya.

Duta Besar Vatikan, Mgr. Leopeldo Girelli di dampingi dua misdinar memerciki air suci saat upacara pemberkatan gua Maria.

Gua maria seperti ini mirip mezbah-mezbah, tugu, bukit pengorbanan & Gua yang di gunakan bangsa Israel ketika jatuh dalam dosa penyembahan berhala & hal ini sangat konstan di larang dalam Firman Tuhan.

1 Raja Raja 14:23 Sebab merekapun juga mendirikan tempat-tempat pengorbanan dan tugu-tugu berhala-berhala di atas setiap bukit yang tinggi dan di bawah setiap pohon yang rimbun. dan tiang-tiang.

mereka beribadah kepada berhala-berhala, walaupun TUHAN telah berfirman kepada mereka: "Janganlah kamu berbuat seperti itu!"
2 Raja Raja 17:12
INI ADALAH TUGU PATUNG BERHALA YANG DI BUAT OLEH KATHOLIK.
 Lagipula dalam kepercayaan masyarakat luas Gua merupakan sarang iblis. Bahkan banyak masyarakat menggunakan gua untuk penyembahan berhala, memperoleh pesugihan & bahkan banyak berita melaporkan orang bertemu jin atau setan di dalam gua.
 Perhatikan gambar di atas. INI MERUPAKAN GUA SUSUH ANGIN TEMPAT UNTUK PESUGIHAN PADA SETAN. BUKAN KAH INI TIDAK JAUH BEDA DENGAN GUA MARIA KATHOLIK?

Keluaran 34:13 Sebaliknya, mezbah-mezbah mereka haruslah kamu rubuhkan, tugu-tugu berhala mereka kamu remukkan, dan tiang-tiang berhala mereka kamu tebang.

  
Artikel tekait : 
Waspada!!! Gua Maria Mengepung Indonesia

Daniel Streich, politikus Swiss, yang tenar karena kampanye menentang pendirian masjid di negaranya, tanpa diduga-duga, memeluk Islam.
Streich merupakan seorang politikus terkenal, dan ia adalah orang pertama yang meluncurkan perihal larangan kubah masjid, dan bahkan mempunyai ide untuk menutup masjid-masjid di Swiss. Ia berasal dari Partai Rakyat Swiss (SVP). Deklarasi konversi Streich ke Islam membuat heboh Swiss.
Streich mempropagandakan anti-gerakan Islam begitu meluas ke senatero negeri. Ia menaburkan benih-benih kemarahan dan cemoohan bagi umat Islam di Negara itu, dan membuka jalan bagi opini publik terhadap mimbar dan kubah masjid.
Tapi sekarang Streich telah menjadi seorang pemeluk Islam. Tanpa diduganya sama sekali, pemikiran anti-Islam yang akhirnya membawanya begitu dekat dengan agama ini. Streich bahkan sekarang mempunyai keinginan untuk membangun masjid yang paling indah di Eropa di Swiss.
Yang paling menarik dalam hal ini adalah bahwa pada saat ini ada empat masjid di Swiss dan Streich ingin membuat masjid yang kelima. Ia mengakui ingin mencari “pengampunan dosanya” yang telah meracuni Islam. Sekarang adalah fakta bahwa larangan kubah masjid telah memperoleh status hukum.
Abdul Majid Aldai, presiden OPI, sebuah LSM, bekerja untuk kesejahteraan Muslim, mengatakan bahwa orang Eropa sebenarnya memiliki keinginan yang besar untuk mengetahui tentang Islam. Beberapa dari mereka ingin tahu tentang hubungan antara Islam dan terorisme; sama halnya dengan Streich. Ceritanya, ternyata selama konfrontasi, Streich mempelajari Alquran dan mulai memahami Islam.
Streich adalah seorang anggota penting Partai Rakyat Swiss (SVP). Ia mempunyai posisi penting dan pengaruhnya menentukan kebijakan partai. Selain petisinya tentang kubah masjid itu, ia juga pernah memenangkan militer di Swiss Army karena popularitasnya.
Lahir di sebuah keluarga Kristen, Streich melakukan studi komprehensif Islam semata-mata untuk memfitnah Islam, tapi ajaran Islam memiliki dampak yang mendalam pada dirinya. Akhirnya ia malah antipati terhadap pemikirannya sendiri dan dari kegiatan politiknya, dan dia memeluk Islam. Streich sendiri kemdian disebut oleh SVO sebagai setan.
Dulu, ia mengatakan bahwa ia sering meluangkan waktu membaca Alkitab dan sering pergi ke gereja, tapi sekarang ia membaca Alquran dan melakukan salat lima waktu setiap hari. Dia membatalkan keanggotaannya di partai dan membuat pernyataan publik tentang ia masuk Islam. Streich mengatakan bahwa ia telah menemukan kebenaran hidup dalam Islam, yang tidak dapat ia temukan dalam agama sebelumnya. (eramuslim.com, 1/2/2010)
Sang Pencetus Larangan Masjid Di Swiss Itu Kini Masuk IslamDaniel Streich, politikus Swiss, yang tenar karena kampanye menentang pendirian masjid di negaranya, tanpa diduga-duga, memeluk Islam.
Streich merupakan seorang politikus terkenal, dan ia adalah orang pertama yang meluncurkan perihal larangan kubah masjid, dan bahkan mempunyai ide untuk menutup masjid-masjid di Swiss. Ia berasal dari Partai Rakyat Swiss (SVP). Deklarasi konversi Streich ke Islam membuat heboh Swiss.
Streich mempropagandakan anti-gerakan Islam begitu meluas ke senatero negeri. Ia menaburkan benih-benih kemarahan dan cemoohan bagi umat Islam di Negara itu, dan membuka jalan bagi opini publik terhadap mimbar dan kubah masjid.
Tapi sekarang Streich telah menjadi seorang pemeluk Islam. Tanpa diduganya sama sekali, pemikiran anti-Islam yang akhirnya membawanya begitu dekat dengan agama ini. Streich bahkan sekarang mempunyai keinginan untuk membangun masjid yang paling indah di Eropa di Swiss.
Yang paling menarik dalam hal ini adalah bahwa pada saat ini ada empat masjid di Swiss dan Streich ingin membuat masjid yang kelima. Ia mengakui ingin mencari “pengampunan dosanya” yang telah meracuni Islam. Sekarang adalah fakta bahwa larangan kubah masjid telah memperoleh status hukum.
Abdul Majid Aldai, presiden OPI, sebuah LSM, bekerja untuk kesejahteraan Muslim, mengatakan bahwa orang Eropa sebenarnya memiliki keinginan yang besar untuk mengetahui tentang Islam. Beberapa dari mereka ingin tahu tentang hubungan antara Islam dan terorisme; sama halnya dengan Streich. Ceritanya, ternyata selama konfrontasi, Streich mempelajari Alquran dan mulai memahami Islam.
Streich adalah seorang anggota penting Partai Rakyat Swiss (SVP). Ia mempunyai posisi penting dan pengaruhnya menentukan kebijakan partai. Selain petisinya tentang kubah masjid itu, ia juga pernah memenangkan militer di Swiss Army karena popularitasnya.
Lahir di sebuah keluarga Kristen, Streich melakukan studi komprehensif Islam semata-mata untuk memfitnah Islam, tapi ajaran Islam memiliki dampak yang mendalam pada dirinya. Akhirnya ia malah antipati terhadap pemikirannya sendiri dan dari kegiatan politiknya, dan dia memeluk Islam. Streich sendiri kemdian disebut oleh SVO sebagai setan.
Dulu, ia mengatakan bahwa ia sering meluangkan waktu membaca Alkitab dan sering pergi ke gereja, tapi sekarang ia membaca Alquran dan melakukan salat lima waktu setiap hari. Dia membatalkan keanggotaannya di partai dan membuat pernyataan publik tentang ia masuk Islam. Streich mengatakan bahwa ia telah menemukan kebenaran hidup dalam Islam, yang tidak dapat ia temukan dalam agama sebelumnya. (eramuslim.com, 1/2/2010)

WASHINGTON (Berita SuaraMedia) – Islamic Center of Washington, Masjid terbesar di Washington DC, tidak hanya menjadi destinasi favorit pengunjung dan warga Muslim setempat, tapi juga bagi banyak non-Muslim yang datang untuk menimba pengetahuan tentang agama Islam.
"Kami berusaha menyebarkan pengetahuan Islam seperti yang diajarkan oleh kitab suci Al Quran, melalui kebijaksanaan dan bimbingan yang baik," ujar Imam Abdullah M. Khiuj, direktur Islamic Center, kepada IslamOnline.net.
Masjid bersejarah itu, yang berlokasi di dekat jantung kota Washington di Massachusetts Avenue, adalah destinasi bagi orang-orang non-Muslim baik yang dari Amerika maupun luar untuk ikut serta dalam tur Masjid.
"Setiap hari kami menerima sekitar 10 hingga 600 pengunjung," ujar Imam Khouj.
Beberapa dari tur itu diadakan untuk para pejabat Departemen Luar Negeri yang akan ditugaskan di dunia Muslim atau untuk para pelajar yang akan belajar di negara Muslim.
"Mereka datang ke Islamic Center dan kami memberi mereka ceramah dan seminar mengenai situasi di Timur Tengah dan apa yang akan dihadapi serta bagaimana berperilaku di sebuah negara Muslim," jelas Imam Khouj.
Islamic Center ini adalah Masjid tertua di wilayah Metropolitan Washington.
"Pembangunan Masjid ini dimulai tahun 1947 dan dibuka untuk publik tahun 1952," ujar sang imam.
Ketika dibuka, Masjid ini menjadi tempat ibadah kaum Muslim yang terbesar di wilayah Barat.
Khouj mengatakan bahwa ide pembangunan Masjid pertama kali muncul di tahun 1944, ketika tidak ada satu Masjid pun di ibukota AS ini.
"Masjid itu adalah upaya kolaboratif dari kaum Muslim di sini dan duta besar-duta besar dari negara-negara Islam," jelasnya.
"Pada saat itu mereka sedang berada di upacara pemakaman seorang duta besar Turki  di mana mereka membahas kemungkinan memiliki sebuah tempat bagi kaum Muslim untuk mempraktikkan ajaran agamanya dan itulah bagaimana Masjid ini berdri."
Islamic Center itu dikelola oleh dewan direktur  yang terdiri atas semua duta besar dari negara-negara Muslim yang dipercaya oleh AS.
Selama tur, pengelola Masjid juga memberikan informasi tentang Islam, ajarannya, dan Nabi Muhammad serta menjawab berbagai pertanyaan dari pengunjung yang penasaran.
"Banyak yang menanyakan status Yesus Kristus dalam Islam, dan saya jawab bahwa kau tidak bisa menjadi seorang Muslim sejati jika kau tidak meyakini Yesus," ujar Abbassie Koroma, koordinator kunjungan kelompok.
"Yang lainnya menanyakan jika Islam bersifat toleran dan penuh damai lalu mengapa banyak Muslim yang menjadi teroris. Saya menjawab bahwa Islam tidak ada hubungannya dengan perilaku buruk individu."
Koroma berbicara setelah menyelesaikan sebuah tur untuk sekelompok pelajar dari sekolah Minggu Kristen yang mendengarkan dengan penuh seksama saat ia membahas lima rukun Islam dan apa artinya menjadi seorang Muslim.
"Kami datang ke sini karena saya ingin para murid memahami kaum Muslim dan agama mereka," ujar Tom Clumet dari sekolah Minggu itu.
Dean, salah satu murid, bergabung dengan tur itu karena sahabatnya adalah seorang Muslim dan ia ingin tahu lebih jauh tentang agama sahabatnya itu.
Ia terkesima ketika mendengar berbagai penjelasan yang diberikan.
"Informasi yang saya peroleh sangat berguna. Kini saya merasa telah tahu lebih banyak tentang Islam."
Seperti Masjid-masjid lainnya di seluruh AS, Islamic Center ini juga menawarkan berbagai jenis layanan bagi komunitas lokal.
"Tempat ini adalah pusat bagi setiap Muslim yang ada di wilayah ini," ujar Khouj.
"Kami mencoba untuk menjadi Islamic Center yang edukasional, kultural, dan sosial di samping sebagai tempat yang relijius."
Masjid tersebut memiliki sebuah perpustakaan yang sangat besar dengan berbagai buku tentang Islam serta kelas-kelas untuk pelajaran bahasa Arab, Al Quran, hukum Islam, dan subyek-subyek relijius lainnya.
"Sayangnya lahan yang tersedia tidak memungkinkan bagi kami untuk membangun sebuah sekolah di sini, namun kami berhasil membuka beberapa kelas pada hari Sabtu dan Minggu untuk murid-murid kelas enam."
Masjid ini juga terlibat dalam kehidupan sosial komunitas dan mencoba memecahkan beberapa dari persoalan yang mereka hadapi.
"Kami memberikan konseling pernikahan, kami membantu orang-orang memahami prosedur pemakaman dan penguburan, kami mencoba membantu orang-orang yang belum menikah untuk mencari pendamping hidup," ujar Imam Khouj.
"Kami membeli sebuah lahan pemakaman yang tersedia bagi kaum Muslim secara gratis, karena biaya pemakaman di AS sangat mahal."
Namun, layanan yang paling dibanggakan oleh Islamic Center ini adalah program dakwahnya.
"Kami menerima banyak orang yang masuk Islam di sini setiap bulannya," ujar Imam Khouj.
"Kami mengadakan seminar bagi para mualaf yang, demi untuk menjadi terlibat dengan agama barunya, harus memiliki pemahaman dan visi yang jelas dan tidak hanya sekedar mengikuti metode-metode tertentu."
Direktur Islamic Center ini juga menambahkan bahwa program outreach mereka telah meluas hingga ke luar Masjid.
"Kami memiliki partisipan yang membantu kami mengirimkan buku-buku ke institusi di seluruh AS, terutama di penjara-penjara di mana banyak orang yang ingin tahu tentang Islam," ujarnya.
"Dan kami menerima sejumlah surat dari para petugas penjara yang berterima kasih karena setelah masuk Islam perilaku para tahanan itu berubah dan mereka menjadi manusia yang lebih baik."
Khouj mempercayai bahwa membantu menyebarkan pesan Islam adalah peran utama dari setiap Masjid.
"Kami mengirim banyak orang ke sekolah-sekolah, organisasi, dan penjara untuk memberikan ceramah tentang Islam."
"Kami berusaha keras untuk berpegang pada agama kami dan mewakili Islam sebagaimana ia seharusnya diwakili." (rin/iqna) www.suaramedia.com

Sosok almarhum K.H. Bahaudin Mudhary (1920-1979) tentu tidak asing bagi peminat studi Perbandingan Agama di Indonesia. Namanya mencuat seiring terbitnya buku berjudul Dialog Masalah Ketuhanan Yesus, hasil dialognya dengan Antonius Widuri, penganut Kristen Katolik Roma. Dialog seputar masalah ketuhanan Yesus itu direkam dan disaksikan oleh sejumlah pengurus Yayasan Pesantren Sumenep. Dialog itu pun mengantarkan Antonius pada cahaya Islam.
Beragam tanggapan muncul atas terbitnya karya ini. Terakhir, buku Dialog itu diterbitkan ulang oleh Cambridge University Press,  Inggris dan juga diterjemahkan ke dalam Bahasa Belanda “Dialoog over de Goddelijkheid van Jezus”. Buku ini diakui  sebagai salah satu rujukan otoritatif dalam diskursus ilmiah terkait.
K.H. Bahaudin Mudhary adalah pria kelahiran Sumenep, Madura,  23 April 1920. Ia menguasai sejumlah bahasa asing antara lain Bahasa Arab, Jepang, Jerman, Perancis, dan Belanda. Penguasaan bahasa ini cukup membantu dalam mengakses berbagai versi Bibel. Kekayaaan bahasa inilah yang cukup menonjol mewarnai alur dialogis bukunya.
Pilihan hidupnya adalah menjadi da’i dan membaktikan ilmu bagi pendidikan masyarakat. Pada 1947, ia pernah menjadi komandan Resimen Hizbullah. Tahun 1949, mendirikan Yayasan Pesantren Sumenep. Selanjutnya pada 1954, ia  menjabat sebagai Ketua Muhammadiyah Cabang Sumenep. Kyai Bahaudin juga pernah diamanahi sebagai Kepala Kantor Departemen Agama Sumenep, Ketua Umum GUPPI Jawa Timur, ketua MUI Jawa Timur, dan anggota DPRD Tingkat I Jawa Timur. Hingga akhir hayat, ia  mengabdikan diri sebagai pengasuh Pesantren Kepanjian Sumenep. (Lihat K.H. Bahaudin Mudhary. Dialog Masalah Ketuhanan Yesus. Cetakan VI. (Pustaka Dai, Surabaya, 1998).
Sebenarnya buku karya Kyai dari Sumenep ini tentang Kristologi bukan hanya Dialog Masalah Ketuhanan Yesus. Ia juga menulis buku Dialog Masalah Kebenaran Bibel, dokumentasi hasil dialog pula sebagaimana buku pertama. Pria kelahiran Sumenep tersebut juga memiliki karya tulis seputar agama Islam yang telah dibukukan. Hanya saja karya lainnya nampak kurang dikenal dibandingkan karya monumental tentang “Ketuhanan Yesus” tersebut.

“Penyesuaian”

Membaca buku  Dialog Masalah Ketuhanan Yesus perlu kecermatan tambahan. Pasalnya, ayat-ayat Bibel saat ini memiliki “perbedaan” redaksional dengan Bibel yang digunakan sekitar masa kehidupan Sang Kiai. Almarhum menggunakan rujukan Bibel terbitan semasa hidupnya. Sementara Bibel yang terbit saat ini telah mengalami berbagai proses editing bahasa.  Perubahan itu juga berdampak pada substansi persoalan.
Misal, Kiai Bahaudin Mudhary menyebutkan bahwa dalam II Samuel 8: 9 dan 10, nama raja Hamat adalah Toi. Namun dalam kitab I Tawarikh 18: 9 nama raja Hamat adalah Tohu. (Mudhary,1998: 88-89). Dalam “Alkitab” terbitan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) tahun 1968 kedua perbedaan nama raja Hamat tersebut masih dapat ditemukan. Menurut, Holy Bible King James Version, nama raja Hamat dalam II Samuel 8: 9-10 adalah To-i, sedangkan dalam I Tawarikh 18: 9 bernama To-u. (Lihat Holy Bible Authorised King James Version. (Colins World, Amerika)). Akan tetapi “Alkitab” terbitan LAI tahun 2007, baik dalam II Samuel 8: 9-10 maupun I Tawarikh 18: 9, nama raja Hamat adalah Tou.
Kontradiksi yang lain dapat ditemui dalam II Samuel 23: 8 dan I Tawarikh 11: 11. (Mudhary, 1998: 92-93). Dalam II Samuel 23: 8  “Alkitab” terbitan LAI tahun 1968 masih dapat dijumpai bunyi ayat berikut:

Bermula, maka inilah nama segala pahlawan jang pada Daud, Josjeb Basjebet bin Tachkemoni, kepala segala penghulu, ia pun bergelar pentjutjuk dan penikam lembing, sebab ditikamnja akan delapan ratus orang dalam sekali sadja perang.”

Informasi II Samuel 23: 8 di atas berbeda dengan keterangan yang diberikan dalam  I Tawarikh 11: 11  terbitan LAI tahun 1968, sebagai berikut:

Maka inilah bilangan segala pahlawan jang pada Daud itu: Jasobam bin Hachmoni, kepala orang tiga puluh, jang berlajamkan lembingnya kepada orang tiga ratus, ditikamnja akan mereka itu sekalian dalam sekali berperang.”

Sementara itu, King James Version yang menyebutkan rincian sebagai berikut:

These be the names of the mighty men whom David had: The Tachmonite that sat in the seat, chief among the captains; the same was Adino the Eznite: he lift up his spear against eight hundred, whom he slew at one time.(II Samuel 23: 8).

And this is the number of the mighty men whom David had; Jashobeam, an Hachmonite, the chief of the captains: he lifted up his spear against three hundred slain by him at one time.” (I Tawarikh/Chronicles 11: 11).

Perubahan itu kemudian tampak nyata jika dibandingkan dengan versi “Alkitab” terbitan LAI tahun 2007 sebagai berikut:

“Inilah nama para pahlawan yang mengiringi Daud: Isybaal, orang Hakhmoni, kepala triwira; ia mengayunkan tombaknya melawan delapan ratus orang yang tertikam mati dalam satu pertempuran.” (II Samuel 23: 8).
Inilah daftar para pahlawan yang mengiringi Daud: Yasobam bin Hakhmoni, kepala triwira; ia mengayunkan tombaknya melawan tiga ratus orang yang tertikam mati dalam satu pertempuran.” (I Tawarikh 11: 11)

Kontradiksi dan “penyesuaian” serupa banyak dijumpai dalam Bibel. Hasil dialog K.H. Bahaudin Mudhary tersebut setidaknya menjadi salah satu “saksi” dokumentatif adanya pengubahan redaksional “kitab suci”. Andaikan Kyai Bahaudin masih hidup, masalah ini tentu akan menjadi kajian yang menarik baginya. Soal perubahan dan keragaman teks telah menjadi bagian yang lazim dalam sejarah perkembangan teks Bibel.
Bart D. Ehrman, Pakar New Testament University of Carolina menulis “We can expect that in the earliest copies, especially, mistakes were commonly made in transcription. Indeed, we have solved evidence that this was the case, as it was matter of occasional complaint by Christians reading those text and trying to uncover the original words of their authors”, tegas Ehrman. (Lihat Bart. D. Ehrman. Misquoting Jesus: The Story Behind Who Changed the Bible and Why. (HarperCollins Publishers, San Francisco, 2005).
Jadi, meskipun telah terjadi perkembangan terhadap versi teks Bibel yang menjadi rujukan Kyai Bahauddin saat dialognya,  karya monumental Dialog Masalah Ketuhanan Yesus ini tidak akan kehilangan “semangat” dan relevansinya. Karya  ini telah memberikan sumbangan besar dalam studi Kristologi di Indonesia, bahkan di dunia internasional.
Lahir, hadir, dan berpulang meninggalkan buah pikir, demikianlah K.H. Bahaudin Mudhary. Sosok kharismatik dan humoris ini wafat pada 4 Desember 1979 di Surabaya. Jasad boleh berkalang tanah, namun gagasan dan semangatnya terus berpendar. (*Susiyanto*)
(Tulisan ini dimuat di Harian Republika Kamis, 23 Desember 2010 Hal. 19)

Sumber : insistnet.com

Ilmu astronomi berkembang seiring dengan kebutuhan penjelajahan kaum Muslim ke berbagai belahan dunia. Pasalnya, astronomi bermanfaat untuk navigasi dalam upaya menjangkau negerinegeri yang jauh dari wilayah kekuasaan Islam. Dengan demikian, astronomi membantu mengembangkan misi dakwah Islam, juga memperkuat perkembangan ilmu pengetahuan umat. Dalam proses menggapai dua misi itu, tak jarang umat Islam harus berhadapan dengan pasukan musuh yang menghadang. Maka dibutuhkan pasukan perang yang kuat dengan bekal pengetahuan perbintangan yang mumpuni. Dalam satu dekade sejak penaklukan Mesir, umat Islam berhadapan dengan Byzantium (Kekaisaran Romawi). Dalam persaingan itu, umat Islam berhasil menguasai Laut Tengah bagian timur, yakni Cyprus sekitar tahun 30 H (649 M), dan Rhodes pada tahun 52 H (672 M).

Pada saat itu, Kekaisaran Romawi memiliki armada angkatan laut yang hebat dan kuat di Laut Tengah. Mereka menjadi salah satu kekuatan militer terkuat di dunia pada zamannya. Maka, umat Muslim berpikir bagaimana cara melawan angkatan laut yang tak terkalahkan itu. Sejak saat itulah dibentuk armada angkatan laut Muslim. Di sini navigasi diperlukan untuk menuntun arah hingga ke tempat-tempat yang mereka tuju.

Kaum Muslim berkeyakinan, makin teliti seorang navigator dalam menentukan posisinya di tengah laut, berdasarkan peredaran matahari, bulan, atau bintang, makin tinggi pula akurasi perhitungan waktu dan tempat yang dituju. Dengan demikian, persiapan logistik selama perjalanan pun dapat dilakukan secara lebih matang.

Ada kaidah berbunyi Ma laa yatimmul waajib illaa bihi, fahuwa wajib (apa yang mutlak diperlukan untuk menyempurnakan sesuatu kewajiban, hukumnya wajib pula). Kaidah ini menjadi pedoman bagi kaum Muslimin dalam menyiapkan peperangan melawan Kaisar Romawi ketika itu.

Mereka mulai mempelajari teknik perkapalan, navigasi dengan astronomi maupun kompas, dan mesiu. "Bangsa Arab sangat cepat menanggapi kebutuhan akan angkatan laut yang kuat untuk mempertahankan dan mempersatukan daerah kekuasaannya," jelas Ahmad Y. Al-Hassan dan Donald R Hill dalam karyanya Islamic Technology: An Illustrated History.

Selama era kekuasaan Bani Ummayah, Khalifah Mu'awiyah (602M-680M) berusaha memulihkan kembali kesatuan wilayah Islam. Setelah berhasil mengamankan situasi dalam negeri, Mu'awiyah segera mengerahkan pasukan untuk perluasan wilayah kekuasaan.

Penaklukan Afrika Utara (647 M- 709 M) merupakan peristiwa penting dan bersejarah selama masa kekuasaannya. Gubernur Mesir kala itu, Amr Ibnu Ash, merasa terganggu oleh kekuasaan Romawi di Afrika Utara. Karenanya, Amr Ibnu Ash mengerahkan pasukan di bawah pimpinan Jenderal Uqbah untuk menaklukkan wilayah Afrika Utara itu.

Pasukan Uqbah akhirnya berhasil menguasai Kairowan hingga ke bagian selatan wilayah Tunisia. Khalifah Mu'awiyah kemudian membangun benteng untuk melindungi kota Kairowan dari serangan pasukan Berber dan menjadikan kota Kairowan sebagai ibukota propinsi Afrika Utara.

Mu'awiyah tercatat sebagai pendiri armada angkatan laut Islam. Ia pernah menjabat sebagai Gubernur Syria, ketika kekhalifahan Islam dipimpin oleh khalifah rasyidah ketiga, Ustman bin Affan. Selama itu pula Mu'awiyah telah memiliki lima puluh armada laut yang tangguh. Pasukan laut ini akhirnya berhasil menaklukkan Cyprus (649 M), Rhodes (672 M), dan kepulauan lainnya di sekitar Asia Kecil.

Dengan penaklukan Afrika Utara (647 M- 709 M) dan Spanyol (705-715 M), kirakira 40 tahun kemudian, armada angkatan laut Islam di seluruh Laut Tengah menjelma sebagai yang terkuat dan tak terkalahkan hingga dua abad berikutnya. Pasukan ekspedisi dari Afrika Utara menduduki Sisilia pada tahun 211 H (837 M). Angkatan laut tersebut hingga masuk ke wilayah pantai Italia dan Prancis Selatan.

Sejatinya kitab ini berjudul al-Kitab al-mukhtasar fi hisab al-gabr wa'l-muqabala. Dalam bahasa Inggris kitab ini dikenal sebagai "The Compendious Book on Calculation by Completion and Balancing".  Kitab peletak dasar matematika modern itu biasa pula disebut Hisab al-jabr wal-muqabala. Kitab ini merupakan karya seorang ilmuwan Muslim pada abad ke-9 M yang sangat monumental.

Adalah Muhammad Ibnu Musa al-Khawarizmi sang penulis kitab matematika itu. Matematikus Muslim asal Persia itu merampungkan kitab yang sangat populer dan menjadi rujukan para ahli matematika sepanjang zaman itu pada  820 M. Berkat kitab inilah, dunia matematika modern mengenal istilah Aljabar.  Aljabar berasal dari bahasa Arab al-gabr yang berarti ''pertemuan'' atau ''hubungan.'' Aljabar merupakan cabang matematika yang dapat dicirikan sebagai generalisasi dan perpanjangan aritmatika. Aljabar juga merupakan nama sebuah struktur aljabar abstrak, yaitu aljabar dalam sebuah bidang.  Carl B. Boyer dalam karyanya bertajuk "The Arabic Hegemony": A History of Mathematics, mengungkapkan,  Kitab Aljabar karya Khawarizmi menguraikan perhitungan yang lengkap dalam memecahkan akar positif  polynomial persamaan sampai dengan derajat kedua.

Boyer menambahkan, kitab karya Khawarizmi itu juga  memperkenalkan metode dasar "mengurangi" dan "keseimbangan/balancing", yang mengacu pada perubahan syarat-syarat mengurangi sisi lain sebuah persamaan yaitu pembatalan syarat-syarat seperti sisi berlawanan dari persamaan.

Kitab Aljabar juga telah menjadi rujukan ilmuwan sepanjang masa, baik itu bagi matematikus Islam maupun Barat.  Beberapa saintis terkemuka  juga telah menerbitkan buku dengan nama Kitab al-Gabr wa-l-muqabala, diantaranya; Abu Hanifa al-Dinawari serta Abu Kamil Shuja ibnu Aslam.

Selain itu, Abu Muhammad al-'Adli, Abu Yusuf al-Missisi, 'Abd Al-Hamid ibnu Turk, Sind ibnu 'Ali, Sahl ibnu Bišr, dan Sarafaddin al-Tusi juga termasuk ilmuwan Muslim yang banyak terpengaruh pemikiran Khawarizmi.

R Rashed dan Angela Armstrong dalam karyanya bertajuk The Development of Arabic Mathematics, menegasakan bahwa Aljabar karya Al-Khwarizmi  memiliki perbedaan yang signifikan dibanding karya Diophantus, yang kerap disebut-sebut sebagai penemu Aljabar. Dalam pandangan kedua ilmuwan itu, karya Khawarizmi jauh lebih baik di banding karya Diophantus.

"Teks karya Khwarizmi begitu berbeda, tidak hanya dari buku karya orang Babilonia, tetapi juga dari karya Arithmatika-nya Diophantus. Ini tidak lagi menyangkut sejumlah masalah untuk diselesaikan, namun sebuah pertunjukan yang dimulai dengan istilah sederhana yang kombinasinya memberikan semua kemungkinan untuk persamaan dasar, yang mulai saat ini secara eksplisit merupakan objek studi yang benar,'' papar Rasheed dan Armstrong.

Hal senada diungkapkan sejarawan sains  JJ O'Connor dan EF Robertson pada karyanya berjudul History of Mathematics.  Menurutnya,  karya  matematikus Persia itu merupakan karya yang revolusioner. "Mungkin salah satu kemajuan yang paling signifikan yang dibuat ahli matematika Arab  hingga saat ini adalah karya Khawarizmi, yakni Kitab Aljabar,'' ujar O'Connor dan Robertson.

Menurut keduanya, Kitab Aljabar sungguh sangat revolusioner, karena mampu beralih dari ari konsep matematika Yunani yang didasarkan pada geometri. 'Dalam pandangan O'Connor dan Robertson, Kitab Aljabar yang ditulis Khwarizmi berisikan teori pemersatu yang menyediakan angka-angka/bilangan rasional, angka-angka irasional, besar/jarak geometri, dan lain-lain.

O'Connor dan Robertson menambahkan semua bilangan tersebut diperlakukan sebagai "objek aljabar". Hal itu dinilai sebagai  sebuah perkembangan bagi matematika. Pasalnya, Kitab Aljabar telah membuka jalan baru bagi konsep yang telah ada sebelumnya.

"Dan ini merupakan sarana yang dapat menjadi kendaraan bagi pembangunan masa depan s. Aspek lain yang penting adalah aspek pengenalan gagasan  Aljabar yang telah disediakan matematika yang akan diterapkan untuk dirinya sendiri dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya," papar  O'Connor dan Robertson.

Kitab karya Khawarizmi itu merupakan sebuah kompilasi dan perluasan aturan yang diketahui untuk memecahkan persamaan kuadrat dan untuk beberapa masalah lain, dan dianggap sebagai dasar aljabar moderen. Buku yang sangat populer ini mulai diperkenalkan ke dunia dunia Barat lewat terjemahan bahasa Latin oleh Robert of Chester berjudul Liber algebrae et almucabala.

Karena buku ini tidak memberikan sejumlah kutipan untuk penulis sebelumnya, sehingga tak diketahui pendapat siapa saja yang digunakan Khwarizmi sebagai referensi dalam karyanya itu. Sejarawan matematika modern mengomentari kitab itu berdasarkan analisis tekstual dari buku dan seluruh tubuh pengetahuan tentang dunia Muslim kontemporer.

Pastinya yang paling berhubungan dalam karya Khawarizmi adalah ilmu matematika India. Pasalnya, ia telah menulis buku berjudul Kitab al-Jam wa-l-tafriq-bi-hisab al-Hind atau The Book of Addition and Subtraction According to the Hindu Calculation yang membahas sistem bilangan Hindu-Arab.

Buku persamaan pengurangan kuadrat acak ke salah satu dari enam jenis dasar dan menyediakan metode aljabar dan geometri untuk memecahkan dasar utama.  "Pengurangan angka-angka abstrak modern dalam aljabarnya Khawarizmi adalah retorik menyeluruh, dengan tidak ada yang sinkopasi ditemukan pada Aritmatika Yunani atau karya Brahmagupta. Bahkan angka-angka yang ditulis lebih banyak dalam kata-kata daripada simbol,"  tutur  Carl B Boyer, dalam karyanya bertajuk A History of Mathematics.

Dengan demikian persamaan akan dijelaskan secara lisan dalam bentuk istilah "kuadrat" (sekarang menjadi "x2"), "akar" (sekarang menjadi "x") dan "angka"(biasa dibilang angka, seperti '40-2').  Enam jenis persamaan  dengan angka-angka modern, adalah:

* kuadarat sama dengan akar ( ax2 = bx )
* kuadrat sama dengan angka/bilangan ( ax2 = c )
* akar sama dengan angka ( bx = c )
* kuadrat dan akar sama dengan angka ( ax2 + bx = c )
* kuadrat dan angka sama dengan akar ( ax2 + c = bx )
* akar dan angka sama dengan kuadrat ( bx + c = ax2 )

Bagian berikutnya dari buku ini membahas contoh-contoh praktis dari penerapan peraturan yang telah dijelaskan. Bagian berikut,  berkaitan dengan penerapan masalah pengukuran luas dan volume atau isi. Bagian terakhir berkaitan dengan perhitungan yang melibatkan aturan yang sulit dari warisan Islam.

Kisah Hidup Bapak Aljabar

Bapak Aljabar. Begitulah  ilmuwan yang bernama lengkap Abu 'Abdallah Muhammad ibnu Musa al-Khwarizmi itu kerap dijuluki. Ia merupakan seorang ahli matematika dari Persia yang dilahirkan pada tahun 194 H/780 M, tepatnya di Khwarizm, Uzbeikistan.  Karena itulah,  ia kerap kali disapa dengan panggilan Khawarizmi.

Selain terkenal sebagai seorang ahli matematika yang agung, ia juga adalah astronomer, dan geografer yang hebat. Berkat kehebatannya,  Khawarizmi  terpilih sebagai ilmuwan penting  di pusat keilmuwan yang paling bergengsi pada zamannya, yakni Bait al-Hikmah  atau House of Wisdom yang didirikan khalifah Abbasiyah  di metropolis intelektual dunia, Baghdad.

Bait al-Hikmah  merupakan lembaga yang berfungsi sebagai pusat pendidikan tinggi. Dalam kurun dua abad, Bait al-Hikmah ternyata berhasil melahirkan banyak pemikir dan intelektual Islam. Di antaranya, nama-nama ilmuwan seperti Khwarizmi.

Khawarizmi adalah seorang ilmuwan jenius pada masa keemasan Islam di kota Baghdad, pusat pemerintahan Kekhalifahan Abbasiyah. Ia  sangat berjasa besar dalam mengembangkan ilmu aljabar dan aritmetika. K

Kitab Aljabr Wal Muqabalah (Pengutuhan Kembali dan Pembandingan) merupakan pertama kalinya dalam sejarah dimana istilah aljabar muncul dalam kontesk disiplin ilmu. Nama aljabar diambil dari bukunya yang terkenal tersebut. Karangan itu sangat populer di negara-negara barat dan diterjemahkan dari bahasa Arab ke bahasa Latin dan Italia. Bahasan yang banyak dinukil oleh ilmuwan barat dari karangan Khawarizmi adalah tentang persamaan kuadrat.

Sumbangan Al-Khwarizmi dalam ilmu ukur sudut juga luar biasa. Tabel ilmu ukur sudutnya yang berhubungan dengan fungsi sinus dan garis singgung tangen telah membantu para ahli Eropa memahami lebih jauh tentang ilmu ini. Ia mengembangkan tabel rincian trigonometri yang memuat fungsi sinus, kosinus dan kotangen serta konsep diferensiasi.

Selain mengarang al-Maqala fi Hisab-al Jabr wa-al-Muqabilah, ia juga diketahui telah menulis beberapa buku dan banyak diterjemahkan kedalam bahasa latin pada awal abad ke-12, oleh dua orang penerjemah terkemuka yaitu Adelard Bath dan Gerard Cremona. Risalah-risalah aritmetikanya, satu diantaranya berjudul Kitab al-Jam'a wal-Tafreeq bil Hisab al-Hindi (Menambah dan Mengurangi dalam Matematika Hindu).

Buku-buku itu terus dipakai hingga abad ke-16 sebagai buku pegangan dasar oleh universitas-universitas di Eropa.  Khawarizmi meninggal pada tahun 262 H/846 M di Baghdad.(rp)

Sungguh amat mustahil jika Yesus dilahirkan pada musim dingin! (Di wilayah Yudea, setiap bulan Desember adalah musim salju dan hawanya sangat dingin) Sebab Injil Lukas 2:11 menceritakan suasana di saat kelahiran Yesus sebagai berikut:
"Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, di kota Daud."
Tidak mungkin para penggembala ternak itu berada di padang Yudea pada bulan Desember. Biasanya mereka melepas ternak ke padang dan lereng-lereng gunung. Paling lambat tanggal 15 Oktober, ternak tersebut sudah dimasukkan ke kandangnya untuk menghindari hujan dan hawa dingin yang menggigil. Bibel sendiri dalam Perjanjian Lama, kita Kidung Agung 2: dan Ezra 10:9, 13 menjelaskan bahwa bila musim dingin tiba, tidak mungkin pada gembala dan ternaknya berada di padang terbuka di malam hari.
Adam Clarke mengatakan:
"It was an ancient custom among Jews of those days to send out their sheep to the field and desert about the Passover (early spring), and bring them home at commencement of the first rain." (Adam Clarke Commentary, Vol.5, page 370, New York). "Adalah kebiasaan lama bagi orang-orang Yahudi untuk menggiring domba-domba mereka ke padang menjelang Paskah (yang jatuh awal musim semi), dan membawanya pulang pada permulaan hujan pertama)."
Adam Clarke melanjutkan:
"During the time they were out, the sepherds watch them night and day. As…the first rain began early in the month of Marchesvan, which answers to part of our October and November (begins sometime in october), we find that the sheep were kept out in the open country during the whole summer. And, as these sepherds had not yet brought home their flocks, it is a presumptive argument that october had not yet commenced, and that, consequently, our Lord was not born on the 25th of December, when no flock were out in the fields; nor could He have been born later than September, as the flocks were still in the fields by night. On this very ground, the Nativity in December should be given up. The feeding of the flocks by night in the fields is a chronological fact…See the quotation from the Talmudists in Lightfoot." "Selama domba-domba berada di luar, para penggembala mengawasinya siang dan malam. Bila…hujan pertama mulai turun pada bulan Marchesvan, atau antara bulan Oktober dan November, ternak-ternak itu mulai dimasukkan ke kandangnya. Kita pun mengetahui bahwa domba-domba itu dilepas di padang terbuka selama musim panas. Karena para penggembala belum membawa pulang domba-dombanya, berarti bulan Oktober belum tiba. Dengan demikian dapatlah diambil kesimpulan bahwa Yesus tidak lahir pada tanggal 25 Desember, ketika tidak ada domba-domba berkeliaran di padang terbuka di malam hari. Juga tidak mungkin dia lahir setelah bulan September, karena di bulan inilah domba-domba masih berada di padang waktu malam. Dari berbagai bukti inilah, kemungkinan lahir di bulan Desember itu harus disingkirkan. Memberi makan ternak di malam hari, adalah fakta sejarah…sebagaimana yang diungkapkan oleh Talmud (kitab suci Yahudi) dalam bab "Ringan Kaki".
Di ensiklopedi mana pun atau juga di kitab suci Kristen sendiri akan mengatakan kepada kita bahwa Yesus tidak lahir pada tanggal 25 Desember. Catholic Encyclopedia sendiri secara tegas dan terang-terangan mengakui fakta ini.
Tidak seorang pun yang mengetahui, kapan hari kelahiran Yesus yang sebenarnya. Jika kita meneliti dari bukti-bukti sejarah dan kitab suci Kristen sendiri, saya bisa mengambil kesimpulan bahwa Yesus lahir pada awal musim gugur - yang diperkirakan jatuh pada bulan September - atau sekitar 6 bulan setelah hari Paskah.
Jika Tuhan menghendaki kita untuk mengingat-ingat dan merayakan hari kelahiran Yesus, niscaya dia tidak akan menyembunyikan hari kelahirannya.

ALLAH SELALU LEBIH UNGGUL DARIPADA YESUS? 

 YESUS tidak pernah mengaku sebagai Allah. Segala sesuatu
yang ia katakan tentang dirinya menunjukkan bahwa ia tidak
menganggap dirinya sama dengan Allah dalam hal apapun -tidak
dalam hal kuasa, tidak dalam pengetahuan, tidak dalam umur.

Dalam setiap periode keberadaannya, tidak soal di surga atau
di atas bumi, ucapan-ucapan dan tingkah lakunya mencerminkan
kedudukan yang lebih rendah daripada Allah. Allah selalu
yang lebih unggul, Yesus adalah pribadi yang lebih rendah
yang diciptakan oleh Allah.

Yesus Dibedakan Dari Allah

------------------------------------------------------------

BERULANG kali, Yesus menunjukkan bahwa ia adalah makhluk
yang terpisah dari Allah dan bahwa ia, Yesus, mempunyai
Allah di atas dirinya, Allah yang ia sembah, Allah yang ia
sebut "Bapa." Dalam doa kepada Allah, yaitu sang Bapa, Yesus
berkata, "Engkau, satu-satunya Allah yang benar." (Yohanes
17:3) Dalam Yohanes 20:17 ia berkata kepada Maria Magdalena:
"Aku akan pergi kepada BapaKu dan Bapamu, kepada AllahKu dan
Allahmu." Dalam 2 Korintus 1:3 rasul Paulus meneguhkan
hubungan ini: "Terpujilah Allah, Bapa [dari] Tuhan kita
Yesus Kristus." Karena Yesus mempunyai Allah, Bapanya, ia
tidak mungkin pada waktu yang sama juga adalah Allah itu.

Rasul Paulus tidak mempunyai keraguan untuk menyebut Yesus
dan Allah sebagai pribadi-pribadi yang terpisah dan berbeda:
"Bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa,... dan
satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus." (1 Korintus 8:6)
Rasul itu menunjukkan perbedaannya ketika ia menyebutkan "di
hadapan Allah dan Kristus Yesus dan malaikat malaikat
pilihanNya." (1 Timotius 5:21) Jadi sama seperti Paulus
menyebut Yesus dan para malaikat sebagai pribadi-pribadi
yang berbeda satu sama lain di surga, demikian pula Yesus
berbeda dengan Allah.

Kata-kata Yesus dalam Yohanes 8:17, 18 juga penting. Ia
berkata: "Dalam kitab Tauratmu ada tertulis, bahwa kesaksian
dua orang adalah sah; Akulah yang bersaksi tentang diriKu
sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku, bersaksi tentang
Aku." Di sini Yesus menunjukkan bahwa ia dan sang Bapa,
yaitu Allah Yang Mahakuasa, harus dua kesatuan yang berbeda,
jika tidak bagaimana mungkin benar-benar ada dua saksi?

Yesus selanjutnya menunjukkan bahwa ia adalah pribadi yang
terpisah dari Allah dengan mengatakan: "Mengapa kaukatakan
Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah
saja." (Markus 10:18) Jadi Yesus mengatakan bahwa tidak ada
pribadi lain manapun yang sebaik Allah, bahkan Yesus sendiri
tidak. Allah adalah baik dengan cara yang membuat Ia
terpisah dari Yesus.

Hamba Allah yang Menundukkan Diri

------------------------------------------------------------

BERULANG kali, Yesus memberikan pernyataan-pernyataan
seperti: "Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diriNya
sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya."
(Yohanes 5:19) "Aku telah turun dari sorga bukan untuk
melakukan kehendakKu, tetapi untuk melakukan kehendak Dia
yang telah mengutus Aku." (Yohanes 6:38) "AjaranKu tidak
berasal dari diriKu sendiri, tetapi dari Dia yang telah
mengutus Aku." (Yohanes 7:16) Bukankah yang mengutus lebih
unggul dari yang diutus?

Hubungan ini nyata dalam perumpamaan Yesus tentang kebun
anggur. Ia menyamakan Allah, Bapanya, dengan pemilik kebun
anggur, yang pergi ke luar negeri dan meninggalkan kebun itu
dalam tangan para penggarap, yang melambangkan imam-imam
Yahudi. Ketika sang pemilik kemudian mengutus seorang hamba
untuk mendapatkan hasil dari kebun anggur itu, para
penggarap memukul hamba tersebut dan mengusirnya dengan
tangan kosong. Kemudian sang pemilik mengutus hamba yang
kedua, dan kemudian yang ketiga, yang kedua-duanya mendapat
perlakuan sama. Akhirnya, pemilik kebun itu berkata: "Aku
akan menyuruh anakku [Yesus] yang kekasih, tentu ia mereka
segani." Namun para penggarap yang korup itu berkata: "Ia
adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisan ini
menjadi milik kita. Lalu mereka melemparkan dia ke luar
kebun anggur itu dan membunuhnya." (Lukas 20:9-16) Jadi
Yesus menggambarkan kedudukannya sendiri sebagai pribadi
yang diutus oleh Allah untuk melakukan kehendak Allah, sama
seperti seorang ayah mengutus seorang anak yang tunduk.

Para pengikut Yesus selalu memandangnya sebagai hamba Allah
yang menundukkan diri, bukan sebagai pribadi yang sama
dengan Allah. Mereka berdoa kepada Allah mengenai "Yesus,
HambaMu yang kudus, yang Engkau urapi,... tanda-tanda dan
mujizat-mujizat [dilakukan] oleh nama Yesus, HambaMu yang
kudus."-Kisah 4:23, 27, 30.

Allah Lebih Unggul Sepanjang Zaman

------------------------------------------------------------

PADA awal mula pelayanan Yesus, ketika ia ke luar dari air
pembaptisan, suara Allah dari surga berkata: "Inilah Anak
yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan." (Matius 3:16, 17)
Apakah Allah berkata bahwa Ia adalah Anak-Nya sendiri, bahwa
Ia berkenan kepada diri-Nya sendiri, bahwa Ia mengutus
diri-Nya sendiri? Tidak, Allah sang Pencipta mengatakan
bahwa Ia, sebagai yang lebih unggul, berkenan kepada pribadi
yang lebih rendah, Anak-Nya, Yesus, untuk melakukan
pekerjaan yang ada di hadapan.

Yesus menyatakan keunggulan Bapanya ketika ia berkata: "Roh
Tuhan [Yehuwa, NW] ada padaKu, oleh sebab Ia telah mengurapi
Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang
miskin." (Lukas 4:18) Pengurapan adalah pemberian wewenang
atau tugas oleh orang yang lebih tinggi kepada seseorang
yang masih belum mempunyai wewenang. Di sini, Allah adalah
jelas yang lebih unggul, karena Ia mengurapi Yesus,
memberinya wewenang yang tidak ia miliki sebelumnya.

Yesus membuat jelas keunggulan Bapanya ketika ibu dari dua
murid memohon agar putra-putranya masing-masing duduk di
sebelah kanan dan di sebelah kiri Yesus bila ia memerintah
dalam Kerajaannya. Yesus menjawab: "Hal duduk di sebelah
kananKu atau di sebelah kiriKu, Aku tidak berhak
memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi
siapa BapaKu [yaitu Allah] telah menyediakannya." (Matius
20:23) Jika Yesus adalah Allah Yang Mahakuasa, ia berhak
memberikan kedudukan tersebut. Namun Yesus tidak dapat
melakukan itu, karena ini adalah hak Allah, dan Yesus bukan
Allah.

Doa Yesus sendiri merupakan contoh yang ampuh dari
kedudukannya yang lebih rendah. Ketika Yesus akan mati, ia
memperlihatkan siapa pribadi yang lebih unggul daripada dia
dengan berdoa: "Ya BapaKu, jikalau Engkau mau, ambillah
cawan ini dari padaKu; tetapi bukanlah kehendakKu, melainkan
kehendakMulah yang terjadi." (Lukas 22:42) Kepada siapakah
ia berdoa? Kepada sebagian dari dirinya sendiri? Tidak, ia
berdoa kepada pribadi yang sama sekali terpisah darinya,
Bapanya, Allah, yang kehendak-Nya lebih unggul dan bisa saja
berbeda dari kehendaknya sendiri, satu-satunya Pribadi yang
dapat 'mengambil cawan ini.'

Kemudian, ketika mendekati kematian, Yesus berseru:
"Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" (Markus
15: 34) Kepada siapakah Yesus berseru? Kepada dirinya
sendiri atau bagian dari dirinya? Pasti seruan itu,
"Allahku," tidak berasal dari seseorang yang menganggap
dirinya sendiri Allah. Dan jika Yesus adalah Allah, maka
oleh siapa ia ditinggalkan? Dirinya sendiri? Hal itu tidak
masuk akal. Yesus juga berkata: "Ya Bapa, ke dalam tanganMu
Kuserahkan nyawaKu" (Lukas 23:46) Jika Yesus adalah Allah,
mengapa ia harus menyerahkan nyawanya kepada sang Bapa?

Setelah Yesus mati, ia berada dalam kuburan selama sebagian
dari tiga hari. Jika ia adalah Allah, maka Habakuk 1:12 (NW)
keliru ketika berkata: "Allahku, Yang Mahakudus, Engkau
tidak mati." Namun Alkitab berkata bahwa Yesus mati dan
tidak sadar dalam kuburan. Dan siapakah yang membangkitkan
Yesus dari antara orang mati? Dan jika ia benar-benar mati,
ia tidak mungkin membangkitkan dirinya sendiri. Sebaliknya
jika ia tidak benar-benar mati, kematiannya yang pura-pura
tidak akan membayar harga tebusan untuk dosa Adam. Tetapi ia
benar-benar membayar harga itu sepenuhnya melalui
kematiannya yang sungguh-sungguh. Jadi "Allah [yang]
membangkitkan [Yesus] dengan melepaskan Dia dari sengsara
maut." (Kisah 2:24) Yang lebih unggul, Allah Yang Mahakuasa,
membangkitkan yang kurang unggul, hamba-Nya Yesus, dari
kematian.

Apakah kesanggupan Yesus untuk melakukan mukjizat-mukjizat,
seperti membangkitkan orang, menunjukkan bahwa ia adalah
Allah? Nah, rasul-rasul dan nabi Elia serta nabi Elisa juga
mempunyai kuasa itu, namun hal itu tidak membuat mereka
lebih tinggi daripada manusia. Allah memberikan kuasa untuk
melakukan mukjizat-mukjizat kepada nabi-nabi, Yesus, dan
rasul-rasul untuk menunjukkan bahwa Ia mendukung mereka.
Namun hal itu tidak membuat mereka semua bagian dari
Keilahian yang jamak.

Pengetahuan Yesus Terbatas

------------------------------------------------------------

KETIKA Yesus memberikan nubuatnya mengenai akhir sistem ini,
ia berkata: "Tetapi tentang hari atau saat itu tidak
seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan
Anakpun tidak, hanya Bapa saja." (Markus 13:32) Jika Yesus
adalah Anak yang setara, bagian dari Keilahian, ia pasti
mengetahui apa yang diketahui sang Bapa. Namun Yesus tidak
tahu, karena ia tidak setara dengan Allah.

Demikian pula, kita membaca dalam Ibrani 5:8 bahwa Yesus
"belajar menjadi taat dari apa yang telah dideritaNya."
Dapatkah kita membayangkan bahwa Allah harus belajar
sesuatu? Tidak, tetapi Yesus memang demikian, karena ia
tidak mengetahui segala sesuatu yang Allah ketahui. Dan ia
harus belajar sesuatu yang Allah tidak akan pernah perlu
pelajari -ketaatan. Allah tidak pernah harus menaati
siapapun.

Perbedaan antara apa yang Allah ketahui dan apa yang Kristus
ketahui juga nyata ketika Yesus dibangkitkan ke surga untuk
tinggal bersama Allah. Perhatikan kata-kata pertama dari
buku Alkitab yang terakhir: "Wahyu Yesus Kristus, yang
dikaruniakan Allah kepadaNya." (Wahyu 1:1) Jika Yesus
sendiri adalah bagian dari Keilahian, apakah ia perlu diberi
Wahyu oleh bagian lain dari Keilahian itu -Allah? Pasti ia
sudah mengetahui semuanya, karena Allah mengetahuinya. Namun
Yesus tidak tahu, karena ia bukan Allah.

Yesus Tetap Lebih Rendah Kedudukannya

------------------------------------------------------------

DALAM kehidupannya sebelum menjadi manusia, dan juga ketika
ia berada di atas bumi, Yesus lebih rendah dari Allah.
Setelah dibangkitkan, ia tetap berada dalam kedudukan yang
lebih rendah, nomor dua.

Ketika berbicara tentang kebangkitan Yesus, Petrus dan
orang-orang yang besertanya mengatakan kepada Sanhedrin
Yahudi: "Dialah [Yesus] yang telah ditinggikan oleh Allah
sendiri dengan ["ke," NW] tangan kananNya." (Kisah 5:31)
Paulus berkata: "Allah sangat meninggikan Dia." (Filipi 2:9)
Jika Yesus adalah Allah, bagaimana mungkin Yesus
ditinggikan, yaitu dinaikkan kepada kedudukan yang lebih
tinggi yang sudah ia miliki sebelumnya? Ia tentu sudah
merupakan bagian dari Tritunggal dengan kedudukan yang
tinggi. Jika, sebelum ditinggikan, Yesus setara dengan
Allah, meninggikan dia lebih tinggi lagi akan membuatnya
lebih unggul daripada Allah.

Paulus juga berkata bahwa Kristus masuk "ke dalam sorga
sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan
kita." (Ibrani 9:24) Jika anda muncul di hadapan hadirat
seseorang, bagaimana mungkin anda adalah orang itu juga?
Tidak mungkin. Anda harus berbeda dan terpisah.

Demikian pula, tepat sebelum dilempari batu sampai mati,
sang martir Stefanus "menatap ke langit, lalu melihat
kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah."
(Kisah 7:55) Maka jelas, ia melihat dua pribadi yang
terpisah -namun tidak melihat roh kudus, tidak melihat
Keilahian Tritunggal.

Dalam kisah di Wahyu 4: 8 sampai 5: 7, Allah diperlihatkan
duduk di atas takhta surgawi-Nya, tetapi Yesus tidak. Ia
harus menghampiri Allah untuk mengambil gulungan dari tangan
kanan Allah. Ini menunjukkan bahwa di surga Yesus bukan
Allah tetapi terpisah dari Dia.

Sesuai dengan yang dikatakan di atas, Bulletin of the John
Rylands Library di Manchester, Inggris, berkata: "Dalam
kehidupannya di surga setelah dibangkitkan, Yesus
digambarkan tetap memiliki kepribadian tersendiri sebagai
individu dalam segala hal, yang berbeda dan terpisah dari
pribadi Allah tepat seperti ketika ia hidup di atas bumi
sebagai Yesus di bumi. Di samping Allah dan dibandingkan
dengan Allah, ia memang muncul sebagai suatu pribadi surgawi
lain lagi di tempat surgawi Allah, sama seperti para
malaikat -walaupun sebagai Anak Allah, ia berada dalam
tingkatan yang berbeda, dan mempunyai kedudukan jauh di atas
mereka." -Bandingkan Filipi 2 :11.

Bulletin juga berkata: "Namun, apa yang dikatakan mengenai
kehidupan dan fungsi-fungsinya sebagai Kristus surgawi tidak
berarti ataupun menyatakan bahwa dalam status ilahi ia
berdiri setingkat dengan Allah sendiri dan adalah sepenuhnya
Allah. Sebaliknya, dalam gambaran Perjanjian Baru mengenai
pribadi surgawi dan pelayanannya kita melihat seorang tokoh
yang terpisah dari Allah dan lebih rendah daripadaNya."

Di masa depan yang kekal di surga, Yesus akan terus menjadi
hamba Allah yang terpisah dan lebih rendah. Alkitab
mengatakannya sebagai berikut: "Kemudian tiba kesudahannya,
yaitu bilamana Ia [Yesus di surga] menyerahkan Kerajaan
kepada

Allah Bapa ... maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan
diriNya di bawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu
di bawahNya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua."-1
Korintus 15:24, 28.

Yesus Tidak Pernah Mengaku Sebagai Allah

------------------------------------------------------------

SIKAP Alkitab jelas. Allah Yang Mahakuasa, Yehuwa, bukan
hanya suatu Pribadi yang terpisah dari Yesus tetapi
sepanjang zaman Ia adalah Pribadi yang lebih unggul daripada
Yesus. Yesus selalu dinyatakan sebagai hamba Allah yang
rendah hati, terpisah dan lebih rendah. Itulah sebabnya
Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa "Kepala dari Kristus
ialah Allah" dalam arti yang sama bahwa "Kepala dari
tiap-tiap laki-laki ialah Kristus." (1 Korintus 11:3) Dan
itulah sebabnya Yesus sendiri berkata: "Bapa lebih besar
dari padaAku."-Yohanes 14: 28.

Faktanya ialah, Yesus bukan Allah dan tidak pernah mengaku
demikian. Hal ini diakui oleh semakin banyak sarjana.
Seperti dikatakan Bulletin dari Rylands: "Faktanya harus
dihadapi bahwa penelitian Perjanjian Baru selama kira-kira
tiga puluh atau empat puluh tahun belakangan ini telah
menuntun semakin banyak sarjana Perjanjian Baru yang ternama
kepada kesimpulan bahwa Yesus ... jelas tidak pernah
menganggap dirinya sendiri Allah."

Bulletin itu juga mengatakan tentang orang-orang Kristen
abad pertama: "Maka, ketika mereka menyebut [Yesus] dengan
gelar-gelar penghormatan seperti Kristus, Anak manusia, Anak
Allah dan Tuhan, ini adalah cara mengatakan bahwa ia adalah,
bukan Allah, melainkan yang melakukan pekerjaan Allah."

Jadi, bahkan ada sarjana-sarjana yang mengakui bahwa gagasan
Yesus adalah Allah bertentangan dengan seluruh kesaksian
Alkitab. Di sana, Allah selalu yang lebih unggul, dan Yesus
adalah hamba yang lebih rendah.

Karena saya lagi bosan dengan semua hal saya pun bertanya kepada mbah google..bagaimana sih alam semesta ini tercipta..dan mbah google pun menjawab dengan singkat..

Berikut petikannya:
Diantara sekian banyak teori penciptaan alam semesta, Big Bang Theory adalah salah satu yang paling populer dan familiar di pikiran kita:
 Menurut Teori Big Bang, Bumi ini sudah berusia kira-kira 13,7 Miliyar tahun. Pada awal terbentuknya alam semesta telah terjadi sebuah fenomena yang dinamai Big Bang (Ledakan Besar). Jadi, menurut Big Bang Theory yang diusulkan oleh Georges Lemaitre. Alam Semesta beserta seluruh isinya termasuk ruang dan waktu tercipta akibat ledakan yang sangat besar, sama seperti apa yang dikatakan dalam Al-Quran.

(Foto Georges Lemaitre bersama Albert Einstein)
Teori Big Bang : Salah Satu Teori Terciptanya Alam Semesta




Menurut Teori Big Bang, Bumi ini sudah berusia kira-kira 13,7 Miliyar tahun. Pada awal terbentuknya alam semesta telah terjadi sebuah fenomena yang dinamai Big Bang (Ledakan Besar). Jadi, menurut Big Bang Theory yang diusulkan oleh Georges Lemaitre. Alam Semesta beserta seluruh isinya termasuk ruang dan waktu tercipta akibat ledakan yang sangat besar, sama seperti apa yang dikatakan dalam Al-Quran.

Dalam Big Bang Theory dikatakan bahwa sebelum Alam semesta tercipta, hanya ada sebuah energi panas yang sangat padat. Hingga suatu hari, energi panas yang padat tersebut mengembang dan meledak. satu per satu komponen kehidupan tercipta hingga akhirnya seperti sekarang ini.

Georges Lemaitre adalah seorang yang mengusulkan teori tersebut. Ia adalah seorang Biarawan Katoli Romawi Belgia. Sedangkan Alexander Friedmann adalah orang yang telah mengajukan persamaan dari Teori Big Bang.

Cukup banyak bukti yang mendukung kebenaran teori ini. Kerangka model teori ini bergantung pada relativitas umum Einstein dan beberapa asumsi-asumsi sederhana, seperti homogenitas dan isotropi ruang. Persamaan yang mendeksripsikan teori Ledakan Dahsyat dirumuskan oleh Alexander Friedmann. Setelah Edwin Hubble pada tahun 1929 menemukan bahwa jarak bumi dengan galaksi yang sangat jauh umumnya berbanding lurus dengan geseran merahnya, sebagaimana yang disugesti oleh Lemaitre pada tahun 1927, pengamatan ini dianggap mengindikasikan bahwa semua galaksi dan gugus bintang yang sangat jauh memiliki kecepatan tampak yang secara langsung menjauhi titik pandang kita. Terlihat semakin jauh, semakin cepat kecepatan tampaknya.

Menurut pernyataan diatas, memang benar bahwa alam semesta terus berkembang. Semakin jauh jarak yang 1 dengan lainnya. Berarti semakin luas alam semesta ini, dari hanya sebuah kumpulan energi panas hingga menjadi sebuah benda-benda langit dan ada kehidupan didalamnya.

Berikut adalah Illustrasi dari kejadian Big Bang :
(Terbentuknya Matahari dan Benda-Benda Langit Lainnya)

Dan inilah hasil dari pada BIG BANG tersebut:

Benua Afrika di Malam Hari

 Benua Amerika di Malam Hari
 Benua Antartika di Malam Hari
 Benua Asia di Malam Hari
 Benua Australia di Malam Hari
Benua Eropa di Malam Hari




Dan ini adalah photo gadis-gadis dari berbagai belahan dunia:



Dan Al-Quran pun sudah memberi tahukannya 14 abad yang lalu:
Allah berfirman :

أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ

Artinya : "Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" (QS Al-Anbiya' : 30)

Kata "ratq" yang di sini diterjemahkan sebagai "suatu yang padu" digunakan untuk merujuk pada dua zat berbeda yang membentuk suatu kesatuan. Ungkapan "Kami pisahkan antara keduanya" adalah terjemahan kata Arab "fataqa", dan bermakna bahwa sesuatu muncul menjadi ada melalui peristiwa pemisahan atau pemecahan struktur dari "ratq". Perkecambahan biji dan munculnya tunas dari dalam tanah adalah salah satu peristiwa yang diungkapkan dengan menggunakan kata ini.

Marilah kita kaji ayat ini kembali berdasarkan pengetahuan ini. Dalam ayat tersebut, langit dan bumi adalah subyek dari kata sifat "fatq". Keduanya lalu terpisah ("fataqa") satu sama lain. Menariknya, ketika mengingat kembali tahap-tahap awal peristiwa Big Bang, kita pahami bahwa satu titik tunggal berisi seluruh materi di alam semesta. Dengan kata lain, segala sesuatu, termasuk "langit dan bumi" yang saat itu belumlah diciptakan, juga terkandung dalam titik tunggal yang masih berada pada keadaan "ratq" ini. Titik tunggal ini meledak sangat dahsyat, sehingga menyebabkan materi-materi yang dikandungnya untuk "fataqa" (terpisah), dan dalam rangkaian peristiwa tersebut, bangunan dan tatanan keseluruhan alam semesta terbentuk.

Ketika kita bandingkan penjelasan ayat tersebut dengan berbagai penemuan ilmiah, akan kita pahami bahwa keduanya benar-benar bersesuaian satu sama lain. Yang sungguh menarik lagi, penemuan-penemuan ini belumlah terjadi sebelum abad ke-20.

Ini adalah kajian Ilmiah yang admin Koran baru coba kumpulkan dalam bentuk analisa yang mungkin saja bakal menimbulkan perbincangan serius. Tapi, coba kita fikirkan, bukankah Alquran adalah Informasi Penting Yang Sangat Bagus Untuk Dikaji? Peradaban Yang Sangat Modern, Dahulu Sudah Ada Gedung-Gedung Pencakar Langit, Pesawat Terbang & UFO Pernah Dibuat Pada Masa Nabi Sulaiman, Pemindahan Istana Dilakukan Oleh Teknologi Manusia Dalam Waktu Sekejap, MENGAPA PERADABAN MAJU ITU DIMUSNAHKAN ?, Sisa-Sisa Peradaban itu Masih Kita Temui Sekarang dan Siapa Yang Membawa Peradaban itu Dimasa Sekarang ?
 Sungguh, Allah menahan planet-planet dan bumi agar tidak luput /dari garis orbitnya/, Jika semua itu sampai luput, adakah yang dapat menahannya selain Dia ? Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (QS. 35:41)







Semesta raya ini berasal dari Alma’ yang diberi Rawasia.
Rawasiya merupakan turunan kata rasa /meneguhkan, mengikat, menambat, dan dengan demikian memiliki arti peneguh, pengikat, penambat atau gaya alami yang menyusun tata letak dan tata gerak semesta.
Para ilmuwan sendiri telah merumuskan empat gaya alami yang mengatur matematika tata letak dan tata gerak semesta. Pertama adalah gravitasi yang membuat materi bermassa saling tarik. Kedua adalah elektromagnetika yang bekerja pada muatan listrik yang diam dan bergerak, termasuk antara inti atom dan elektron. Ketiga adalah interaksi lemah yang mengikat inti atom. Dan keempat adalah interaksi kuat yang mengikat partikel yang menyusun inti atom.
Dengan berbagai sistem Rawasia itu terwujudlah berbagai macam benda angkasa, terpisah menurut keadaan dan susunan sebagaimana yang terlihat sekarang. Namun meski semua benda-benda angkasa, terutama planet-planet memiliki Rawasia tetapi masing-masingnya mempunyai daya tarik yang berbeda. Hal itu tergantung pada jarak sesuatu planet dari matahari selaku titik pusat yang dikitari.

Semakin dekat suatu planet pada matahari semakin kecillah daya tarik magnetnya dan semakin teballah atmosfir yang melingkupi planet itu. Sebaliknya bila suatu planet jauh dari matahari maka nilai tarik magnetnya lebih besar dan atmosfirnya lebih tipis. Demikian pula susunan bintang-bintang yang mengorbit dalam daerah suatu galaksi, berbeda-beda pula nilai tariknya.
Bumi dan planet lainnya memiliki Rawasia dengan sistem yang dinamakan Simple, untuk contohnya kita pakai planet bumi ini sendiri: Dari utara keselatan membujur Rawasia atau batang magnet yang memutar bumi ini 3600 dalam waktu 24 jam /tepatnya 23 Jam 56 menit/.
Hal itu berlaku berkepanjangan. Kutub utara bumi adalah ujung Rawasia dengan magnet negatif dan diselatannya positif, yaitu kebalikan dari unsur magnet yang dimiliki matahari pada kedua kutubnya, dan hal inilah yang menyebabkan adanya tarik menarik antara bumi dan matahari disepanjang jaman. Bumi berputar disumbunya sambil beredar mengelilingi matahari pada jarak tertentu yang diperkirakan sejauh 93.000.000 mil.
Kutub utara bumi menarik unsur positif dari permukaan matahari sembari membuang unsur negatif yang ditarik oleh kutub utara matahri. Kutub selatan bumi menarik unsur negatif sembari membuang unsur positif yang ditarik oleh kutub selatan matahari.
Unsur magnet yang dikutub utara dan selatan bumi berpapasan dalam perut bumi dan perantukannya bisa menimbulkan gempa dan letusan gunung. Jadi magnet bumi ini hanya keluar dikutub-kutubnya dan karenanya permukaan planet ini membeku praktis dipakai untuk tempat kehidupan. Fungsi Rawasia yang demikian kita namakan dengan sistem Simple.
Kalau orang memperhatikan kedudukan pool magnet bumi di utara dan di selatan,terbuktilah bahwa pool atau ujung Rawasia itu senantiasa berpindah tempat sejauh maximal 100 dari kutub putaran bumi atau sejauh 1.100 kilometer. Hal ini cocok dengan maksud ayat berikut :
Dan Dia tempatkan Rawasia di bumi untuk memberi kekuatan padamu, dan siang-siang dan garis edaran agar kamu mendapatkan petunjuk, dengan kompas dan dengan matahari /bintang-bintang/ mereka /akan/ mendapat petunjuk.(QS. 16:15-16)
Maksudnya adalah bahwa adakalanya matahari tepat menyinari daerah equator bumi, waktu itu tercatat tanggal 21 Maret dan 22 September. Jika pada kedua tanggal itu orang memperhatikan kompas akan kelihatanlah kedua jarumnya tepat menunjuk kearah utara dan selatan kutub putaran bumi. Ini memperlihatkan bahwa antara kedua ujung Rawasia bumi terbentuk segitiga sama kaki dengan matahari sebagai titik sudut ketiga.
Adakalanya matahari itu miring keselatan, penanggalan waktu itu mencatat tanggal 22 Desember, berlakulah puncak musim panas dibelahan selatan bumi dan puncak musim dingin dibelahan utara bumi. Sebaliknya tanggal 21 Juni, matahari berada maksimal diutara dan berlakulah siang yang panjang dibelahan utara bumi dan malam yang panjang dibelahan selatan.

Pada kedua tanggal itu orang akan dapat memperhatikan bahwa jarum kompas berpindah sejauh 100 dari kutub utara putaran bumi karena sebagai dikatakan tadi : Ujung Rawasia bumi senantiasa membentuk segitiga sama kaki dengan matahari.
Bumi yang beratnya sekitar 600 trilyun ton tidak jatuh pada matahari karena daya lantingnya (centrifugal) dalam mengorbit, sebaliknya dia tidak terlanting jauh keluar garis orbitnya ditahan oleh daya jatuhnya /gravitasi/ pada matahari sebagai pusat orbit. Daya lanting bumi dan daya jatuhnya sama besar disebut orang dengan Equillibrium, karena itu sampai sekarang bumi yang kita diami ini senantiasa berputar beredar mengelilingi matahari.
Al Qur’an sering menjelaskan persoalan rotasi dan orbit benda-benda angkasa, tidak bertiang dan tidak bertali, semuanya bergerak dalam keadaan bebas terapung. Hanya Rawasialah yang berlaku sebagai tenaga sentrifugal dan gaya tarik universal yang menyebabkan setiap planet itu berputar disumbunya sembari membawanya berkeliling matahari.

Kini kita misalkan saja, bagaimana kalau daya lanting bumi dipakai sedangkan daya jatuhnya ditiadakan ?
Waktu itu praktis bumi ini akan melayang jauh meninggalkan matahari sebagaimana yang diungkapkan dalam surah 35:41 diatas. Jadi tenaga centrifugal demikian dapat dipakai untuk terbang jauh jika tenaga gravitasi dihilangkan. Akhirnya kita terbentur kepada : Bagaimana cara menghilangkan daya jatuhnya itu ?Suatu cara adalah dengan memutar bagian pesawat secara horizontal, bila putaran itu semakin cepat akan semakin besarlah daya centrifugal dan semakin kecillah daya gravitasi, akhirnya daya jatuh itu akan hilang sama sekali dan mulailah pesawat terangkat dengan mudah tanpa pengaruh tarikan bumi.
Tentu orang akan heran : bagaimana pula pesawat dapat berputar terus menerus tanpa tumpuan ?


Dari itulah kita namakan pesawat itu dengan Shuttling System yaitu pesawat berupa piring dempet yang ditengahnya tempat penumpang :
Bagian atas, kita namakan Positif, berputar kekanan, semakin kepinggir massanya lebih tebal dan berat.
Bagian bawah, kita namakan Negatif, berputar kekiri, semakin kepinggir massanya lebih tebal dan berat.







Bagian tengah, kita namakan Neutral, tempat awak pesawat serta perlengkapan dan mesin yang memutar positif dan negatif sekaligus.
  Perlu ada satu mesin yang memutar dua piring pesawat itu dari dalam. Tidak jadi masalah apakah mesin itu sama dengan yang memutar propeller kapal udara ataukah yang mengangkat roket Apollo dari bumi.
Keliling pinggiran positif dan negatif boleh diberi gerigi yang menolak udara sewaktu berada dalam atmosfir. Udara yang ditolak kekiri oleh Negatif disambut tolakan kekanan oleh Positif. Keadaannya dapat diatur begitu rupa hingga hal itu jadi tenaga untuk mengangkat pesawat yang bebas gravitasi atau pinggiran itu boleh pula licin saja maka tenaga naiknya harus ditimbulkan oleh ledakan dari dalam seperlunya.
Keseimbangan putaran Positif dan Negatif yang berlawanan arah ditimbulkan oleh satu roda gigi yang digerakkan oleh mesin dalam ruang Neutral. Semakin cepat putarannya akan semakin hilanglah bobot pesawat itu untuk jatuh kebumi, karenanya pesawat itu dapat turun naik dengan mudah atau berhenti diudara.
Bagian Neutral yang memang tebal ditengahnya, disana ada mesin yang memutar Positif dan Negatif berlawanan arah hingga pesawat itu tidak goncang. Kecepatan putaran itu akan menghilangkan bobot Neutral itu sendiri, karenanya pinggiran Negatif dan Positif harus lebih berat.

Bagian Neutral memiliki saluran keatas dan kebawah pada pusat Positif dan Negatif. Saluran itu diperlukan untuk radar dan peneropongan. Pintu masuk terdapat dipusat Positif, yaitu diatas pesawat. Pinggiran yang tipis dari Neutral diberi saluran-saluran penembakan untuk keseimbangan dan pembelokan serta untuk keperluan lainnya.
Akhirnya pesawat itu berupa piring terbang kebal peluru, tak membutuhkan landasan tertentu, dapat bergerak dengan kecepatan tinggi, water proff, dapat leluasa untuk berbagai keperluan didarat dilaut dan diangkasa bebas tanpa bobot. Baik dalam keadaan damai maupun dalam keadaan perang, efektif, tidak memerlukan bantuan dan pengawasan dari pangkalannya.

Pesawat seperti ini sudah pernah dibuat pada jaman Nabi Sulaiman, hal ini terlihat dari ayat AlQur’an berikut :
Lalu Kami jadikan Sulaiman memahaminya. Setiap orangnya Kami beri hukum dan pengetahuan; dan Kami edarkan bersama Daud gaya-gaya alamiah/Rawasia dan burung-burung yang bertasbih. Dan Kamilah yang melakukannya. (QS. 21:79)Dan bagi Sulaiman angin; yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan sebulan perjalanan dan diwaktu sorenya sebulan (pula) dan Kami suruh menyelidiki baginya sumber logam. Diantara Jin ada yang bekerja dihadapannya dengan izin Tuhannya; dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya siksaan api yang menyala.


Mereka mengerjakan untuknya apa yang dia kehendaki dari gedung-gedung pencakar langit dan patung-patung, serta piring-piring seperti kolam dengan roda-roda yang bersumbu. Bekerjalah hai keluarga Daud sambil bersyukur, dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih.
(QS. 34:12-13)Analisis saya, bahwa Nabi Sulaiman dengan kecerdasan dan ilmu pengetahuan yang dipahaminya berkat kebijaksanaan Allah, telah mampu memahami hukum-hukum alam termasuk apa yang kita sebut sekarang dengan aerodinamika, kekekalan massa, kekekalan energi dan lain sebagainya sehingga beliau dapat menundukkan alam yang pada konteks disini khususnya adalah angin sehingga dengan tekhnologinya beliau mampu melakukan perjalanan secepat kilat yang perjalanannya diwaktu pagi lamanya dengan perjalanan yang ditempuh oleh manusia biasa adalah satu bulan !
Jelas Nabi Sulaiman meskipun berkedudukan sebagai seorang Nabi, ia tetaplah manusia biasa yang mempunyai keterbatasan dalam bertindak, makanya tidak mungkin beliau itu menundukkan angin seperti cerita-cerita dongeng Abrakadabra layaknya sosok Superman atau Gatot Kaca meskipun jika dia mau bisa saja melakukannya, tapi Allah senantiasa menetapkan hukum-hukumNya kepada manusia secara logis dan dinamis.

Tentunya sang Nabi telah mempergunakan pesawat didalam bepergiannya yang sangat cepat itu !
Dan bahan pesawat tersebut sebagimana yang tersirat dalam ayat AlQur’an diatas adalah terbuat dari logam dengan menggunakan sumbu-sumbu pada bagian bawahnya sebagai tenaga naik mula-mula keatas untuk menghindari pengaruh gravitasi bumi.
Istimewanya lagi, pesawat kendaraan Nabi Sulaiman ini berbentuk piring yang laksana kolam besarnya dan mampu untuk mencapai gedung-gedung pencakar langit yang dibuat oleh umatnya, sehingga memudahkan semua urusannya, termasuk memonitor kerja para prajurit dan umatnya dari ketinggian.

Ingat .. selain berpangkat sebagai Nabi Allah Sulaiman juga berkedudukan sebagai seorang raja waktu itu.


Apa yang sudah dicapai oleh Nabi Sulaiman dalam konstruksi pesawat terbang waktu itu, belumlah bisa kita wujudkan secara keseluruhan pada masa ini, kita baru bisa memotong kompas yang amat sederhana, jika sebelumnya perjalanan dari Palembang ke Jakarta ditempuh berkendaraan darat memakan waktu l/k 1 hari penuh /tanpa berhenti/, dengan pesawat terbang bisa dicapai dalam waktu 1 jam.
Namun Nabi Sulaiman ?
Perjalanannya di waktu pagi sama dengan sebulan perjalanan manusia biasa !
Bayangkan .. berapa kecepatan yang dapat ditempuh oleh beliau dalam mengelilingi bumi ini bahkan hingga naik keluar angkasa dalam satu perjalanan waktu Sulaiman.Disini kita kembali berurusan dengan masalah ruang dan waktu yang selalu menjadi salah satu topik utama Qur’an. Pada pembahasan yang lalu kita telah mengadakan perhitungan :

1 hari Allah = 1000 tahun manusia (QS. 22:47)
1 hari malaikat = 50.000 tahun manusia (QS. 70:4)
1 hari Nabi Sulaiman = 2 bulan manusia (QS. 34:12)Bandingkan dengan waktu tempuh Rasulullah Muhammad Saw Al-Amin selaku Nabi penutup dalam perjalanannya ke Muntaha melewati garis tengah bima sakti yang dalam perhitungan sekarang = 10 milyard tahun cahaya dalam waktu 1 malam atau 1/2 hari manusia untuk menghadap Allah !
Sungguh .. Allah maha besar dan maha berkuasa atas segala sesuatunya.
Pada bahagian yang lain, AlQur’an juga menyatakan bahwa tekhnologi yang dimiliki oleh Nabi Sulaiman juga telah mencakup tekhnologi tranformasi, ingat pada peristiwa pemindahan singgasana ratu Saba’ yang dilakukan oleh seorang manusia yang mempunyai ilmu dari kitab dari kerajaan Nabi Sulaiman.
Dia berkata: “Wahai masyarakat, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang muslimin ?”.

Berkatalah ‘Ifrit dari golongan Jin: “Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu beranjak dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat membawanya lagi dapat dipercaya”.

Berkatalah seorang yang mempunyai pengetahuan dari kitab: “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip”. Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata:”Ini karunia Tuhanku untuk menguji aku apakah aku bersyukur atau mengingkari ? Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”.
(QS. 27:38-40)
Dr. Yahya Sa’id al-Mahjari, seorang sarjana Muslim Arab dari Mesir yang sekarang bertugas sebagai konsultan utama tentang keadaan energi dan lingkungan pada pusat Pengkajian Teknologi di Finlandia mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh orang tersebut dipandang dari sudut ilmu pengetahuan modern yang ada pada kita sekarang ini benar-benar suatu langkah maju sekali.
Pertama, dia telah mengubah singgasana Ratu Saba’ menjadi semacam energi /tidaklah penting apakah energi itu berupa panas seperti yang kita dapatkan dari peralatan atomik model sekarang yang berkapasitas rendah/ namun suatu energi yang menyerupai listrik atau cahaya dapat dikirim lewat gelombang listrik magnetik.




Kedua, ia berhasil mengirim energi itu dari negri Saba’ di Yaman kenegri Nabi Sulaiman di Palestina. Karena kecepatan penyebaran gelombang listrik magnetik sama dengan kecepatan cahaya, yaitu 300.000 km perdetik, maka waktu yang ditempuh energi itu untuk sampai kenegri Nabi Sulaiman adalah kurang dari satu detik, meskipun jarak antara Saba’ dan kerajaan Nabi Sulaiman mencapai 3.000 kilometer.
Ketiga, ia mampu mengubah energi itu, ketika tiba dikerajaan Nabi Sulaiman, menjadi materi sama persis seperti gambaran materi sebelumnya /proses materialisasi/, artinya, setiap benda, bagian dan atom kembali kebentuk dan tempat asalnya semula.
Sesungguhnya energi /at-thaqqah/ dan materi /al-maddah/ adalah dua bentuk berbeda dari benda yang sama. Materi bisa berubah menjadi energi dan sebaliknya. Manusia saat ini telah berhasil mengubah materi menjadi energi dalam berbagai perlengkapan atau peralatan dengan memanfaatkan energi atom antara lain melahirkan atau memproduksi energi listrik untuk kemaslahatan peradaban manusia banyak.
Meskipun demikian, kemampuan manusia dalam mengubah materi menjadi energi masih berada dalam tahap perbaikan serta pengembangan. Demikian pula, manusia telah berhasil kendatipun dalam kadar sangat minim dan rendah, mengubah energi menjadi materi dengan alat yang disebut Akselerator partikel /particel accelerator/.


Walaupun demikian, kadar kemampuan dalam hal itu masih terus ditingkatkan dan disempurnakan, sehingga kita akan sampai pada satu kesimpulan, pengubahan materi menjadi energi dan sebaliknya merupakan pekerjaan yang dapat dilakukan secara ilmiah dan praktis.
Jika manusia kelak bisa melakukan perubahan antara materi dan energi dengan mudah, maka pasti ia akan menghasilkan perubahan total dan mendasar. Bahkan, boleh jadi, manusia melahirkan revolusi besar-besaran dalam kehidupan modern sekarang. Salah satu sebab yang memungkinkan pengiriman energi adalah menggunakan kecepatan cahaya pada gelombang mikro ketempat mana saja yang kita inginkan, yang kemudian kita ubah kembali menjadi energi.
Dengan cara itu, kita bisa mengirim peralatan atau perlengkapan apa saja, bahkan rumah berikut isinya bisa dipindahkan kedaerah mana saja dimuka bumi ini menurut pilihan kita atau malah dipindahkan kebulan atau Mars sekalipun hanya dalam beberapa detik atau beberapa menit saja, sebagaimana yang sering kita tonton dalam serial televisi StarTrex.
Tetapi satu hal yang masih diakui sebagai kendala utama oleh para sarjana fisika untuk membuktikan mimpi ini adalah menggabungkan dan merangkaikan bagian-bagian atau atom-atom partikel dalam bentuk aslinya secara sempurna sehingga setiap atom diletakkan pada tempat semula sebelum atom itu diubah menjadi energi guna melakukan tugas pokoknya.
Masih ada kesukaran lain yang harus dihadapi oleh Sains modern, yaitu kemampuan menghimpun gelombang elektro magnetik yang ada sekarang, yang tampaknya hanya 60% saja. Ini disebabkan berpencarnya gelombang itu diudara.
Mengubah materi menjadi gelombang mikro telah tercapai sekarang ini dengan metode yang ditempuh manusia dalam bentuk aslinya yang memerlukan pengubahan materi menjadi energi panas, lalu energi mekanik kemudian energi listrik dan terakhir dikirimkan lewat gelombang mikro.
Itulah sebabnya kita mendapatkan bahwa bagian terbesar dari materi yang kita dahulukan membuatnya itu tercerai-berai dicelah-celah perubahan tersebut, dan sisanya -hanya bagian kecil- saja yang dapat kita kirimkan lewat gelombang mikro. Kemampuan pengubahan energi mekanik menjadi energi listrik tidak akan lebih dari 20%.
Meskipun kita telah melewati kelemahan teknologi sekarang dalam mengubah uranium menjadi energi, maka yang berubah menjadi energi itu hanyalah bagian kecil dari uranium. Sementara sisanya ada pada panas nuklir yang memancarkan energinya pada ribuan dan jutaan tahun dan berubah menjadi anasir lain sehingga akhirnya menjadi timah.
Jika saja kita bisa memanfaatkan sebagian lagi dari materi yang tercerai-berai itu, tentulah berarti jika kita mulai membuat singgasana Ratu Saba’, lalu kita ubah menjadi energi melalui suatu metode tertentu dan kita kirimkan energi ini via gelombang mikro kemudian gelombang ini kita terima lagi lalu kita ubah sekali lagi menjadi energi atau diubah menjadi materi, maka kita tidak akan mendapatkan lebih dari 5% dari singgasana Ratu Saba’ itu.

Sisanya tercerai-beraikan dicelah-celah perubahan-perubahan itu jika kita lihat kemampuan paling minimal dalam praktik ini. Yang 5% dari materi asli itu tidak akan cukup untuk membangun satu bagian kecil saja dari singgasana Ratu Saba’, baik kakinya maupun tangannya.
Namun hasil yang dicapai oleh prajurit Nabi Sulaiman itu adalah 100% sehingga sang Nabi sendiri berkata sebagaimana disebutkan dalam AlQur’an, Ia berkata: Ubahlah singgasananya itu; Akan kita lihat apakah dia mengenalinya ataukah tidak. Maka tatkala ia datang ditanyakanlah kepadanya:”Serupa inikah singgasanamu ?” Dia menjawab:”Seakan-akan singgasana ini adalah singgasanaku ! kami telah diberi pengetahuan sebelumnya dan kami adalah orang-orang yang berserah diri”. (QS. 27:41-42)


Sayangnya, sebagaimana yang umum terjadi disetiap negri yang makmur, akan selalu ada kelompok-kelompok tertentu yang iri dan dengki dengan keberhasilan orang lain, begitupula halnya dengan pemerintahan Nabi Sulaiman, ada orang-orang yang ingkar kepada Allah dan kenabiannya mengatakan hal-hal yang mereka buat-buat :
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan tentang kerajaan Sulaiman padahal Sulaiman tidaklah kufur, melainkan setan-setan itu yang kufur. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan yang diturunkan atas dua orang berkuasa di Babilon bernama Harut dan Marut. Padahal tidaklah keduanya mengajar seseorang sebelum mengatakan: “kami tidak lain hanya ujian, karenanya jangan kamu kufur”. (QS. 2:102)
Sulaiman, adalah seorang yang cerdas dan mumpuni serta mendalam ilmunya, baik dibidang tekhnologi maupun psikologi, dia juga mengetahui bahwa betapa kekuasaan yang telah diberikan oleh Allah kepadanya adalah suatu hal yang berat dan penuh tanggung jawab, ia pesimis bahwa sepeninggalnya kelak kerajaannya akan tetap langgeng, aman sejahtera sebagaimana sewaktu dia masih ada, selain itu ia juga khawatir bahwa ketinggian tekhnologi kerajaannya itu akan menimbulkan kekacauan dan malapetaka bagi manusia jika sampai jatuh ketangan yang tidak bertanggung jawab.

Karenanya Sulaiman dengan kedudukannya sebagai seorang Nabi telah berdoa kepada Allah :

Ia berkata:”Ya Tuhanku ! berilah perlindungan kepadaku dan karuniailah untukku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapapun sesudahku, karena Engkau sungguh Yang Maha pemberi”.
(QS. 38:35)
Sungguh besar perhatian Nabi Sulaiman bagi peradaban manusia, melalui doanya itu, beliau bukan ingin menghalangi orang lain mencapai peradaban yang tinggi melampui apa yang dicapainya, melainkan malah ingin menghindarkan kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh kemajuan itu sendiri.
Apa yang telah dicapai oleh Nabi Sulaiman, sebuah kerajaan yang besar dan megah, beristanakan kaca serta dipenuhi dengan berbagai gedung yang menjulang tinggi dan pesawat udara canggih berbentuk piring yang kecepatannya dalam sehari dua bulan perjalanan manusia biasa disertai pula kemampuannya berbahasa binatang sekaligus mampu mengendalikan prajurit dan buruh tangguh yang terdiri dari Jin dan manusia serta pasukan burung yang dapat ia perintah menurut apa yang dikehendakinya lengkap dengan segala kemajuan tekhnologinya, termasuk transformasi.
Bagi Sulaiman angin yang berpusar dan berhembus dengan perintahnya kenegeri yang telah Kami berkati. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. 21:81)
Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib. (QS. 27:17)
Juga segolongan syaitan-syaitan yang menyelam untuknya serta mengerjakan pekerjaan selain daripada itu; dan Kami peliharakan mereka /bagi Sulaiman/. (QS. 21:82)
Dikatakan kepadanya: “Masuklah ke dalam istana itu.” Maka ketika dia melihat lantai istana itu, dikiranya kolam, dan disingsingkannya dari kedua kakinya. Berkatalah dia /Sulaiman/: “Sungguh itu adalah istana licin yang terbuat dari kaca”. Berkata dia : “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam”. (QS. 27:44)

Apa jadinya jika kekuasaan yang dicapai oleh Nabi Sulaiman itu dipegang oleh orang lain dan dibuat untuk kerusakan sesama manusia ? Sungguh sukar untuk dibayangkan.
Dengan tidak mempersempit pemikiran mengenai fenomena UFO, ETI, dan hal-hal lainnya yang berbau makhluk luar angkasa, ada satu kemungkinan yang prosentasenya berbanding sama, bahwa apa yang kita lihat selama ini dengan UFO dan berbagai fenomena mengelilinginya tidak lain adalah sisa-sisa peradaban yang dilestarikan oleh para Jin & Setan hingga hari ini dan diajarkan kepada beberapa orang manusia tertentu /Dajjal ?/ untuk membuat keributan didunia ramai.

Sumber: Koran Baru

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget