Media Online Seputar Perbandingan Antara Ajaran Yesus Dan Ajaran Paulus Di Lengkapi Berbagai Artikel Menarik Lainnya

Pejabat AS: Serangan di Konsulat AS di Benghazi Terencana dan Terorganisir



WASHINGTON, (voa-islam.com) - Serangan yang menewaskan duta besar AS dan tiga diplomat Amerika lainnya di Benghazi, Libya, kemungkinan telah direncanakan dan diorganisir terlebih dahulu, para pejabat pemerintah AS mengatakan Rabu (12/9/2012).
Duta Besar AS Christopher Stevens, Petugas Layanan Luar Negeri Sean Smith dan dua orang Amerika lainnya yang belum teridentifikasi tewas ketika kawanan bersenjata menyerbu konsulat dan rumah perlindungan untuk warga AS lainnya di Benghazi pada hari Selasa yang dikatakan sebagai protes atas kemunculan sebuah film buatan seorang sutradara keturunan Israel-Amerika Sam Bacile yang  merendahkan Islam dan Nabi Muhammad.

Para pejabat mengatakan bahwa ada indikasi bahwa anggota faksi pejuang Islam yang menyebut dirinya Ansar al Syariah mungkin telah terlibat dalam mengorganisir serangan di Konsulat AS di kota terbesar kedua Libya tersebut.

Mereka juga mengatakan beberapa laporan dari daerah menunjukkan bahwa para anggota afiliasi Al-Qaidah yang berbasis di Afrika utara, yang dikenal sebagai Al-Qaidah di Maghreb Islam, mungkin telah terlibat.

"Serangan ini mirip ciri dari sebuah serangan terorganisasi" dan tampaknya sudah direncanakan sebelumnya, seorang pejabat AS mengatakan.

Para pejabat meminta anonimitas ketika membahas informasi sensitif tersebut. Rincian lebih spesifik tentang kemungkinan peran kelompok atau sel pejuang Islam dalam serangan itu tidak segera tersedia.

Seorang pejabat AS mencatat bahwa, di tengah runtuhnya pemerintahan pemimpin terakhir Libya Muammar Khadafi akhir tahun lalu, persenjataan pemerintah Libya telah dijarah, menjadikan senjata ringan dan senjata yang lebih canggih tersedia baik untuk pejuang Islam dan pedagang gelap.

Beberapa pejabat AS memperingatkan terhadap asumsi bahwa serangan Benghazi, atau protes kekerasan yang sama-waktunya di Kedutaan Besar AS di Kairo, sengaja diselenggarakan bertepatan dengan peringatan 11 September 2001, serangan yang dilakukan oleh Al-Qaidah di Washington dan New York.

Para pejabat AS dan Eropa mengatakan bahwa dibandingkan dengan serangan Benghazi, yang beberapa para peneliti mengatakan mungkin telah dipehitungkan dan terorganisir, serangan terhadap Kedutaan Besar AS di Kairo muncul lebih cenderung menjadi sebuah ledakan spontan oleh massa (by/Reuters)

Posting Komentar

Jika anda menyertakan link baik itu link hidup atau mati maka admin akan menghapus komentar anda..terima kasih

[disqus][facebook]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget