Media Online Seputar Perbandingan Antara Ajaran Yesus Dan Ajaran Paulus Di Lengkapi Berbagai Artikel Menarik Lainnya

Lawan Buku Gaza, Duo Israel-Yahudi Eropa ‘Serang’ Menlu Norwegia

Loay Soboh, seorang bocah Palestina berusia 10 tahun, tengah berada di rumah sakit Al-Shifa di Gaza sebelum ditransfer ke Arab Saudi untuk menjalani perawatan lebih lanjut pada bulan Oktober 2012 lalu. Menurut keterangan dokter, Soboh kehilangan kedua matanya karena serangan brutal Israel. Dukungan Menteri Luar Negeri Norwegia terhadap buku Eyes of Gaza membuat geram Israel dan komunitas Yahudi Eropa. (Berita SuaraMedia)
OSLO (Berita SuaraMedia) – Pesan dukungan yang tertulis di sampul belakang sebuah buku telah menimbulkan polemik di Norwegia. Tulisan tersebut mengekspos kekejaman pembantaian yang dilakukan Israel terhadap warga sipil Gaza pada tahun lalu, hal tersebut kontan membuat Menteri Luar Negeri Norwegia, Jonas Gahr Store, menuai banyak kecaman dari para politisi dan – sudah bisa ditebak – kelompok-kelompok Yahudi."Menjadi sebuah masalah karena seorang perwakilan dari sebuah pemerintahan yang demokratis justru mengungkapkan hal-hal semacam itu," kata Deputi Menteri Luar Negeri Israel, Danny Ayalon, kepada Haaretz.
Store menulis di sampul belakang sebuah buku baru mengenai pembantaian Israel selama tiga minggu di Gaza yang ditulis oleh dua orang doktor asal Norwegia.
Dalam buku yang bertajuk "Eyes in Gaza", para penulis menyebut Israel telah melakukan sebuah pembantaian barbar, sistematis dan menyeluruh terhadap warga sipil Gaza.
"Ketika perang mula bekecamuk, para penduduk sipil dibungkam mulutnya," tulis Store di sampul belakang buku tersebut.
"(Mereka) menceritakan apa yang mereka lihat. Apa yang mereka lakukan bukanlah sebuah tugas, namun sebuah kewajiban," kata Store, merujuk kepada dua orang pengarang buku tersebut, Mads Gilbert dan Erik Fosse.
"Ketika kekuatan militer telah membungkam seluruh suara yang ada, maka kekuatan dan kepentingan dari sedikit suara yang tersisa akan berlipatganda."
Pasukan Israel membantai lebih dari 1.400 orang warga Palestina, termasuk diantaranya 313 orang anak-anak, dan melukai ribuan orang lainnya dalam agresi brutal di Jalur Gaza yang berlangsung selama tiga pekan.
Serangan Zionis tersebut meluluhlantakkan infrastruktur di Gaza, membuat 20.000 unit rumah dan ribuan sekolah, rumah sakit, dan masjid di wilayah tersebut hancur dan menjadi puing-puing.
Sebuah komite pencari fakta PBB, yang dikepalai oleh hakim tersohor, Richard Goldstone, menyebutkan bahwa Israel telah melakukan kejahatan perang dalam serangan yang dilakukan di Jalur Gaza.
Kontan saja, Kongres Yahudi Eropa mendidih dan meluapkan kemarahannya kepada diplomat tertinggi pemerintah Norwegia tersebut.
Presiden Kongres Yahudi Eropa, Moshe Kantor, mengatakan bahwa dirinya merasa amat kecewa dengan dukungan yang diberikan oleh Store terhadap sebuah "fitnah yang berat sebelah dan tidak berdasar".
"Saya mengharapkan agar Norwegia menjaga jarak dan tidak terlalu dekat dengan "terorisme", mereka harus tahu bahwa pernyataan-pernyataan bernada seperti itu justru akan membantu dan memperkuat para teroris," kata Kantor Berita islamonline.
Namun, para pengarang buku tersebut membela sang menteri Norwegia, mereka mengatakan bahw Israel telah melakukan pembantaian tanpa ampun terhadap warga sipil Palestina yang tak berdaya.
"Hal itu memang benar adanya. Memang telah terjadi pembantaian," tulis mereka dalam buku tersebut.
"Tidak salah lagi hal itu telah terjadi, pembantaian tersebut dilakukan melalui sebuah operasi militer yang terencana dan disusun secara sistematis oleh militer Israel."
Ketika pembantaian Gaza dimulai pada tanggal 27 Desember 2008, kedua orang doktor tersebut bergegas menuju kawasan terkurung tersebut untuk memberikan bantuan terhadap seorang penduduk sipil Gaza yang tidak berdaya dan membutuhkan bantuan.
Di rumah sakit utama Gaza, Al-Shifa, keduanya menyaksikan pemandangan mengerikan dengan mata kepala sendiri. Mereka melihat langsung orang-orang Palestina yang menderita dengan tubuh yang terbakar, daging yang terkoyak, dan bahkan yang tubuhnya sudah tidak utuh lagi karena bagian bawah tubuhnya sudah hancur.
"Israel tahu benar apa yang mereka lakukan," kata kedua orang doktor tersebut.
"Tujuannya adalah untuk menjatuhkan hukuman kolektif terhadap seluruh populasi Palestina di Jalur Gaza dengan melakukan pembantaian tanpa ampun terhadap pria dan wanita, masih muda atau sudah tua, bahkan terhadap anak-anak."(dn/iol)

Posting Komentar

Jika anda menyertakan link baik itu link hidup atau mati maka admin akan menghapus komentar anda..terima kasih

[disqus][facebook]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget