Benarkan ada sungai di bawah tanah? Jawabannya “Benar”, berikut ini kami sajikan contoh suatu proyek raksasa eksploitasi sungai bawah tanah. Eksploitasi sungai bawah tanah yang terdapat di Gua Bribin, kawasan Gunung Kidul, Yogyakarta ini memang menarik. Jika proyek ini berhasil, maka inilah proyek pertama di dunia dalam penggalian sungai bawah tanah untuk kebutuhan air bagi penduduk sekitarnya. Kayaknya penggalian sungai bawah tanah ini merupakan suatu terobosan yang baru bagi kita pada zaman modern ini. Padahal Al-Qur,an telah menginformasikan kepada umat manusia empat belas abad yang lalu.
Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyak kaum yang telah Kami hancurkan sebelum mereka? Kami berikan kepada mereka kekuatan yang belum pernah kami berikan kepadamu. Kami turunkan hujan yang lebat. Kami alirkan sungai-sungai yang mengalir di bawah mereka Kemudian Kami hancurkan mereka lantaran dosa-dosa mereka. Dan Kami ciptakan sesudah mereka generasi baru yang lain. (QS Al-An’am [6]: 6)
Kawasan Gunung Kidul yang berbukit-bukit ini menempati areal seluas lebih dari 64% wilayah Yogyakarta . Kawasan ini dilingkari oleh Gunung Sewu dan bukit-bukit lainnya. Sehinggga saking banyaknya, orang menyebutnya dengan gunung Sewu. Kawasan ini demikian kering, sehingga hingga kedalaman 250 meter belum diketemukan air. Air ditemukan kira-kira di bawah kedalaman 360 meter.
Rupanya dalam Surah Al-Baqarah:74, Allah S.W.T. tidak hanya menjelaskan tentang: kaum Bani Israil yang hatinya tetap membatu untuk menerima kebenaran dari Nabi Musa. Tetapi juga meng-informasikan: Dari sela-sela batu yang tandus keluar air yang jernih bersih, dan sungai-sungai yang indah di pandang mata dan melapaskan dahaga. Seperti bunyi ayat Al-Qur’an berikut ini.
Kemudian (sesudah peristiwa itu) hatimu menjadi keras seperti batu bahkan lebih keras lagi. Dan sesungguhnya ada sungai-sungai yang keluar (terpancar) dari sebagian batu, dan ada pula batu yang pecah belah dan keluar air dari pecahannya itu. Dan ada pula yang berjatuhan karena takut kepada Allah. Allah sekali-kali tidak lengah dari apa saja yang kamu lakukan. (QS Al-Baqarah [2]: 74)
Marilah kita ikuti lagi proyek di kawasan Gunung Kidul selanjutnya. Ada beberapa gua disekitarnya, antara lain Goa Seropan, Goa Grubug, Goa Ngreneng, Goa Jurangjero dan Goa Bribin. Namun, di Goa Bribin inilah yang nantinya menjadi obyek penelitian.
Sebelum memasuki goa Bribin ini, kita harus memasuki dahulu mulut goa yang kedalaman mulut goa ini sekitar 170 meter di atas permukaan laut. Andapun harus merangkak sekitar 300 meter sebelum akhirnya dapat berdiri melihat aliran sungai bawah tanah yang demikian menakjubkan. Didalam goa ini pun kita dapat menyaksikan keindahan stalagtit dan stalagmit yang bergelantungan di sekitarnya.
Sebelumnya pada tahun 1983, Mac. Donald dan partner – telah membuat pemetaan aliran air di goa bawah tanah Gunung Kidul melalui Bappeda Gunung Kidul. Jadi, sebenarnya sebelum proyek ini berlangsung – pemetaan aliran air sungai di sekitar kawasan Gunung Kidul telah berlangsung meski belum sampai ke tahap pemanfaatannya.
Kerjasama proyek berskala nasional ini melibatkan Batan, IWK Universitas Karlsrusche, Pemda DI Yogyakarta, Pemda Gunung Kidul dan beberapa universitas, seperti : ITB, ITS, Pancasila, UGM, UNS dan UII. Meski belum selesai, proyek berjangka panjang hingga 2005 ini telah bermanfaat bagi penduduk sekitar karena pompa dengan tenaga diesel yang menggunakan solar ini telah mendistribusikan air bagi penduduk sekitar tak kurang dari 15-20 liter per hari per orang.
Hal ini juga persis seperti apa yang diberitakan oleh (Tempo Interaktif), Selasa, 28 Juli 2009 | 20:37 WIB. Gunung Kidul – Proyek Bribin II yang akan mengangkat air dari sungai yang berada dalam perut bumi hampir selesai. Jika proyek tersebut selesai, maka sebanyak 75 ribu warga di kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta akan merasakan air bersih tanpa harus kesulitan lagi. Sebab selama ini warga yang tinggal di daerah yang jauh dari mata air harus mengambil air sejauh puluhan kilometer. Atau membeli air dengan harga Rp 250 ribu per tangki isi 5.000 meter.
“Awal Agustus ini akan kami uji coba lagi, pompa yang pertama sudah bisa mengangkat air, empat mikro hidro power sedang dalam proses finishing,” kata Sholihin, wakil Universitas Karlsruhe Jerman untuk proyek Bribin II, Selasa (28/7).
Proyek Bribin II terletak di sungai Dusun Sindon, Desa Dadapayu, Kecamatan Semanu Gunungkidul. Saat Tempo memasuki sungai di bawah tanah sedalam 104 meter tersebut, lima buah turbin mikro hidro power yang didatangkan dari Jerman sudah terpasang. Lima modul tersebut jika berfungsi semua maka air akan terangkat tanpa menggunakan daya listrik. Sebab daya yang dimunculkan adalah daya yang diambil dari air itu juga. Besaran air yang bisa diangkat mencapai 160 liter per detik.
Menurut Agus Purwanto, D.Sc. dalam bukunya “Ayat-Ayat Semesta”pada halaman 272. Sungai bawah tanah terjadi jutaan tahun yang lalu sebagai tertutupnya laut oleh endapan kapur daratan. Air yang tertahan oleh batu keras akan tersimpan di tempat tersebut dan kan mengalir sebagai aliran sungai bila batu keras yang menahannya pecah, misalnya akibat gempa bumi. Air ini akan terus mengalir ke tempat yang lebih rendah sampai akhirnya mencapai laut.
Mengingat sungai bawah tanah terkait dengan endapan kapur atau pasir, maka wajar sungai ini terdapat di daerah gurun tempat Nabi Ismail atau Ibunda Maryam. Di daerah kita yang berkapur juga sangat mungkin mempunyai sungai bawah tanah. Di Pacitan dan Tuban Jawa Timur yang berkapur oleh para ahli juga disinyalir mempunyai sungai-sungai bawah tanah, tetapi sampai saat ini belum tersentuh oleh kajian serius. Tentu kenyataan ini merupakan tantangan menarik bagi muslim yang berminat mengeluti masalah kebumian khususnya sungai bawah tanah. Allah S.W.T telah mengisyaratkan keberadaannya bahkan secara simbolik dikaitkan dengan peristiwa suci kelahiran Nabi Isa A.S.***
Posting Komentar
Jika anda menyertakan link baik itu link hidup atau mati maka admin akan menghapus komentar anda..terima kasih