New York, Mukminun.com – Kursus anti-Islam kedua yang sedang diajarkan kepada pejabat militer AS kembali terbongkar menyusul penemuan sebelumnya bahwa pihak militer AS mengajarkan “perang total” melawan umat Islam.
Kantor Al-Jazeera memperoleh materi kursus tersebut dari sebuah kelas yang diajarkan di sebuah markas militer AS di Virginia yang menanamkan doktrin bahwa kelompok Hamas telah menyusup ke dalam ring satu pemerintahan AS.
Materi powerpoint yang diperoleh Al-Jazeera mengajarkan kepada peserta didiknya bahwa ada keterikatan antara Dewan Hubungan Islam-Amerika (CAIR), dan organisasi-organisasi Muslim lainnya di AS, dengan kelompok perjuangan Hamas.
Kedua kursus doktrinisasi anti-Islam yang ditemukan di pelatihan militer AS diketahui telah dijalankan oleh sebuah institusi nirlaba yang bergerak pada penyediaan kelas dan pelatihan kepada pejabat militer dan pemerintahan AS.
Salah satu slide dalam powerpoint tersebut mengatakan bahwa Konvensi Jenewa tidak lagi relevan saat sedang berperang melawan umat Islam.
Ratusan slide yang diajarkan di Virginia tersebut kemudian dikirimkan ke beberapa media ternama di dunia oleh seorang prajurit yang tidak ingin diketahui identitasnya, yang mengatakan bahwa materi yang ia peroleh sebagai sesuatu yang menjijikkan dan “ga Amerika banget.”
Materi tersebut kemudian diketahui sebagai bagian dari sebuah pelatihan yang bertopik “Memahami Ancaman terhadap America” yang disampaikan oleh Joint Forces Staff College by Army Lieutenant Colonel Matthew Dooley.
Sang pendoktrin, Dooley, sendiri kini telah dibebastugaskan dari Departement Pertahanan AS, namun masih bekerja sebagai staff pengajar di kampus tersebut.
Di materi kursus yang lain, diketemukan sebuah judul “Jadi Apa Yang Bisa Kita Lakukan?” yang di dalamnya mengajarkan tentang penggunaan bom nuklir ketika suatu saat akan menyerang Mekkah dan Madinah.
Ibrahim Hooper dari CAIR menanggapi hal tersebut sebagai upaya menjadikan Islam sebagai musuh warga Amerika dan juga merupakan upaya untuk meminggirkan umat Islam di Amerika.
“Niat dari para trainer tersebut adalah mengkaburkan citra baik Islam dan meminggirkan umat Islam Amerika,” kata Ibrahim Hooper. (DailyMail/Mukminun)
Kantor Al-Jazeera memperoleh materi kursus tersebut dari sebuah kelas yang diajarkan di sebuah markas militer AS di Virginia yang menanamkan doktrin bahwa kelompok Hamas telah menyusup ke dalam ring satu pemerintahan AS.
Materi powerpoint yang diperoleh Al-Jazeera mengajarkan kepada peserta didiknya bahwa ada keterikatan antara Dewan Hubungan Islam-Amerika (CAIR), dan organisasi-organisasi Muslim lainnya di AS, dengan kelompok perjuangan Hamas.
Kedua kursus doktrinisasi anti-Islam yang ditemukan di pelatihan militer AS diketahui telah dijalankan oleh sebuah institusi nirlaba yang bergerak pada penyediaan kelas dan pelatihan kepada pejabat militer dan pemerintahan AS.
Salah satu slide dalam powerpoint tersebut mengatakan bahwa Konvensi Jenewa tidak lagi relevan saat sedang berperang melawan umat Islam.
Ratusan slide yang diajarkan di Virginia tersebut kemudian dikirimkan ke beberapa media ternama di dunia oleh seorang prajurit yang tidak ingin diketahui identitasnya, yang mengatakan bahwa materi yang ia peroleh sebagai sesuatu yang menjijikkan dan “ga Amerika banget.”
Materi tersebut kemudian diketahui sebagai bagian dari sebuah pelatihan yang bertopik “Memahami Ancaman terhadap America” yang disampaikan oleh Joint Forces Staff College by Army Lieutenant Colonel Matthew Dooley.
Sang pendoktrin, Dooley, sendiri kini telah dibebastugaskan dari Departement Pertahanan AS, namun masih bekerja sebagai staff pengajar di kampus tersebut.
Di materi kursus yang lain, diketemukan sebuah judul “Jadi Apa Yang Bisa Kita Lakukan?” yang di dalamnya mengajarkan tentang penggunaan bom nuklir ketika suatu saat akan menyerang Mekkah dan Madinah.
Ibrahim Hooper dari CAIR menanggapi hal tersebut sebagai upaya menjadikan Islam sebagai musuh warga Amerika dan juga merupakan upaya untuk meminggirkan umat Islam di Amerika.
“Niat dari para trainer tersebut adalah mengkaburkan citra baik Islam dan meminggirkan umat Islam Amerika,” kata Ibrahim Hooper. (DailyMail/Mukminun)
Posting Komentar
Jika anda menyertakan link baik itu link hidup atau mati maka admin akan menghapus komentar anda..terima kasih