Dr. J. Verkuyl menulis sebagai berikut:
"Apabila orang menyangka bahwa sesudah Tuhan Yesus,
masih ada orang yang datang menambah pengajaran Tuhan Yesus atau
menyangka masih ada orang yang seperti Yesus, maka salahlah ia.
Allah telah berfirman dan menyatakan diri
sesempurnanya didalam Tuhan Yesus Kristus.
Seterusnya ia menulis lagi: "Jadi sesudah Kristus tidak ada
lagi seorang nabi yang muncul, yang dapat menambah, mengubah, mengganti atau
membatalkan pengajarannya".1)
KEDATANGAN NABI SESUDAH YESUS MENURUT AGAMA ISLAM
Menurut ajaran agama Islam, sesudah Nabi Isa atau Yesus akan
datang lagi seorang Nabi, yaitu Nabi Muhammad s.a.w. Kedatagannya itu telah
diberitakan Tuhan lebih dahulu dengan perantaraan Nabi-nabi-Nya. Berita
kedatangannya itu seterusnya dicantumkan didalam Taurat dan Injil.
Firman Tuhan :
Artinya: (Orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat
Tuhan itu ialah) Orang-orang yang mengikut Rasul lagi Nabi yang ummi
yang dijumpai mereka dia tertulis pada sisi mereka didalam Taurat dan
Injil, yang menyuruh mereka dengan kebaikan dan melarang mereka daripada
yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka yang baik-baik dan
mengharamkan atas mereka yang keji-keji dan menggugurkan dari pada
mereka keberatannya dan belenggu yang ada atas mereka. Maka orang-orang
yang beriman kepadanya dan memuliakannya dan menolongnya dan mengikut
terang yang telah diturunkan sertanya, mereka itulah orang-orang yang
berbahagia. (Al A’raf 157)
Dalam ayat ini dinyatakan bahwa orang-orang yang
disebut beriman ialah orang-orang yang mengikut Rasul lagi Nabi yang
ummi yang tertulis didalam Taurat dan Injil. "Ummi" maksudnya tidak tahu
membaca dan menulis. Rasul lagi Nabi yang ummi itu ialah Nabi Muhammad
s.a.w. Ia seorang Rasul lagi Nabi yang tidak tahu membaca dan menulis.
Dengan demikian diketahui bahwa kedatangan Nabi Muhammad s.a.w. telah
diberitakan Tuhan lebih dahulu dengan menuliskannya didalam Taurat dan
Injil.
Firman Tuhan:P
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Isa anak
mariam berkata: Hai Bani Israil, sesungguhnya aku utusan
Allaah kepadamu, yang membenarkan apa yang ada dihadapanku,
yaitu Taurat, dan menyampaikan kabae kesukaan dengan
kedatangan seoprang rasul kemudianku namanya Ahmad. Maka
tatkala ia telah datang kepada mereka dengan beberapa
keterangan, kata mereka: "Ini adalah sihir yang terang".
(Ash-Shaf 6)
Dengan ayat ini Tuhan menyatakan bahwa Nabi Isa telah
menubuatkan kedatangan seorang rasul yang akan datang kemudiannya
bernama Ahmad. Ahmad itu satu diantara nama-nama Nabi Muhammad S. A. W..
Dengan demikian diketahui bahwa kedatangan Nabi Muhammad S. A. W. Itu
telah diberitakan lebih dahulu oleh Nabi Isa
PENJELASAN DAN PERBANDINGAN AJARAN KEDUA AGAMA
TERSEBUT.
1. Menurut Alkitab Nabi-nabi masih ada sesudah Yesus.
Dr. Je. Verkuyl menerangkan di atas bahwa sesudah
Yesus tidak ada lagi seorang Nabi yang muncul yang dapat menambah,
mengobah dan membatalkan ajaran Yesus. Pendapat itu menurut ajaran agama
Kristen sudah seharusnya demikian. Seperti telah diterangkan, menurut
ajaran agama Kristen, kedatangan Yesus ke dunai adalah untuk
menyelesaikan akibat kesalahan Adam mengenai pelanggaran dalam persoalan
memakan seubah kau. Adam telah berdosa sebab memakan sebuahy buah kayu
di taman Firdaus dan manusia seluruhnya telah mewarisi dosa itu. Maka
Yesus sebagai anak Allaah lalu datang ke dunia menjelma menjadi manusia
kemudian mati disalibkan untuk menebus dosa itu. Menurut ajaran agama
Kristen, Yesus telah melaksanakan tugasnya. Dengan demikian persoalannya
telah selesai. Maka tidak ada yang akan ditambah dan yang akan
dibatalkan lagi.
Akan tetapi menurut ajaran agama Islam yesus hanya
seorang manusia yang diutus Tuhan bertugas me njadi Nabi untuk memimpin
manusia pada jalan kebaikan. Ia termasuk golongan Nabi-nabi yang sudah
diutus Tuhan pada zaman-zaman yang lalu dan telah melakukan pimpinannya
sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang diwahyukan Tuhan kepadanya. Oleh
karena manusia sesudah Yesus masih memerlukan petunjuk Tuhan yang benar
dan yang lebih sempurna, maka Tuhan mengutus lagi RasulNya menyampaikan
petunjuk itu. Tuhan telah mengutus Nabi Muhammad S. A. W. Sebagai Rasul
yang terakhir dengan membawa petunjuk yang lebih lengkap dan sempurna.
Menurut Alkitab, sesudah Yesus masih ada nabi-nabi yang
datang. Dalam Kisah Rasul-Rasul pasal 11 tersebut:
(27) Pada masa itu datanglah beberapa orang nabi dari
Jeruzalem turun ke Antiochia.
(28) Maka bangkitlah seorang dari antara mereka itu
bernama Agabus, lalu menyatakan dengan ilham Roh, bahwa suatu bela kelaparan
yang besar akan jadi di seluruh dunia ini. Maka berlakulah yang demikian itu
pada zaman Kalaudius.
Ayat-ayat ini menyatakan bahwa pada zaman rasul-rasul
Yesus beberapa orang nabi telah datang dari Jeruzalem ke Antiochia, seorang
diantaranya bernama Agabus.
Dalam Kisah Rasul-Rasul pasal 21 tersebut:
(10) Sementara kami tinggal beberapa hari lamanya disitu,
maka turunlah dari tanah Judea seorang nabi, namanya Agabus.
(11) lalu datang kepada kami, mengambil ikat pinggang
Paulus, mengikat kaki tangannya sendiri serta berkata: "Inilah sabda Rohul
kudus, bahwa orang yang empunya ikat pinggang ini, sedemikian inilah akan
diikat di Jeruzalem oleh orang Yahudi dan diserahkan ketangan orang kafir.
Dalam Kisal Rasul-Rasul pasal 13 tersebut:
(1) Adalah di Antiochia didalam sidah jumat beberapa nabi
dan guru, yaitu Barnabas dan Simon yang bergelar Nigar, dan Lukas orang
Kireni, dan Manahen saudara susuan Herodes, raja seperempat negeri, dan
Saul.
Dalam Kisah Rasul-Rasul pasal 15 tersebut:
(32) Maka Yudas dan Silas, yang sendirinyapun nabi juga,
menyegarkan hati segala saudara itu sambil meneguhkan mereka itu dengan
beberapa banyak perkataan.
Dalam ayat ini disebutkan lagi bahwa pada zaman
murid-murid Yesus ada lagi seorang Nabi yang bernama Silas. Dengan demikian
ternyata bahwa menurut Alkitab masih ada Nabi yang datang sesudah Yesus.
Jadi Yesus bukanlah Nabi yang terakhir.
2. Menurut Yesus masih akan datang lagi Nabi yang
benar kemudiannya, karena itu ia menunjukkan tanda-tandanya
Menurut Yesus akan datang lagi Nabi-nabi
kemudiannya. Ada nabi yang benar dan ada nabi yang palsu. Oleh
karena itu ia lalu menunjukkan tanda-tanda pengenalannya. Dalam
Injil Matius pasal 7 tersebut:
(15) Jagalah dirimu dari pada segala nabi palsu,
yang datang kepadamu mereka seperti serigala buas.
(16) Dari pada buah-buahnya kamu akan mengenal
dia. Pernahkah orang memetik buah anggur dari pada pokok duri, atau
buah ara dari pada pokok unak?
(17) Demikian juga tiap-tiap pohon kayu yang
baik, berbuahkan buah yang baik; tetapi pohon kayu yang jahat,
berbuahkan buah yang jahat.
(18) Tiada dapat pohon kayu yang baik berbuahkan
buah yang jahat, atau pohon yang jahat itu berbuahkan buah yang
baik.
(19) Tiap-tiap pohon kayu, yang tiada memberi
buah yang baik, akan dipotong dan dibuangkan ke dalam api.
(20) Sebab itu dari pada buahnya kamu akan
mengenal dia.
Seterusnya dalam 1 Yahya pasal 4 tersebut
demikian:
(1) Hari segala kekasihku, janganlah percaya akan
sebarang roh, melainkan ujilah segala roh itu kalau-kalau dari pada
Allah datangnya; karena banyak nabi palsu sudah keluar ke seluruh
dunia.
(2) Dengan yang demikian dapatlah kamu mengenal
Roh Allah, yaitu tiap-tiap roh, yang mengaku bahwa Yesus Kristus
sudah datang dengan keadaan manusia, itu dari pada Allah.
(3) dan tiap-tiap roh, yang tiada mengaku Yesus
itu, bukanlah dari pada Allah, melainkan inilah roh di Dajjal, yang
telah kamu dengar yang akan datang, dan sekarang ini sudah ada
didalam dunia.
Dengan ayat-ayat yang tersebut diatas ini Yesus
menyuruh menjaga diri dari pada nabi-nabi palsu yang akan datang.
Yesus menyuruh mengenalnya dari pada buahnya, baik itu jahat.
Seterusnya Yesus menyuruh pula menguji tiap-tiap roh yang datang,
apakah dari pada Allah atau dari pada Dajjal. Keterangan Yesus ini
memberi pengertian bahwa Nabi yang benar akan datang lagi sesudah
Yesus, karena ia masih menyuruh memeriksa dan mengujinya dengan
mengemukakan tanda-tanda Nabi dan roh yang benar itu. Seandainya
tiap-tiap Nabi yang akan datang palsu, tentulah Yesus tidak
mengatakan demikian, tetapi ia akan memperingatkan supaya jangan
mempercayai tiap-tiap Nabi yang akan datang, karena Nabi yang benar
tidak akan datang lagi.
Menurut Yesus, Nabi yang benar itu akan dapat
diketahui dari pada buahnya yang baik dan dari pada ajarannya yang
mengakui bahwa Yesus Kristus sudah datang dengan keadaan manusia.
Tanda itu kedua-duanya telah sesuai kepada Nabi Muhammad s.a.w. yang
datang kemudian Yesus. Nabi Muhammad s.a.w. dengan ajaran-ajarannya
yang lengkap dan sempurna telah mengeluarkan buah yang baik. Dalam
masa 23 tahun ia telah mengobah keadaan masyarakat yang buruk
menjadi masyarakat yang sebaik-baiknya. Seterusnya buah ajarannya
yang baik itu telah mendatangkan kebahagiaan bagi manusia
berabad-abad lamanya. Selanjutnya Nabi Muhammad s.a.w. telah
mengakui bahwa Yesus Kristus benar-benar telah datang dalam keadaan
manusia dan ia menolak dengan tegas Yesus telah datang dalam keadaan
Tuhan atau anak Tuhan.
3. Menurut sejarah orang-orang Yahudi dan Kristen di
sekitar zaman kelahiran Nabi Muhammad s.a.w. masih menunggu kedatangan
seorang Nabi.
Menambah bukti-bukti bahwa kedatangan Nabi
Muhammad s.a.w. sebagai sorang Nabi adalah benar-benar telah
tercantum di dalam Taurat dan Injil ialah orang-orang Yahudi dan
Kristen disekitar zaman kelahiran Nabi Muhammad s.a.w. masih
menunggu-nunggu kedatangan seorang Nabi. Hal itu dapat dibuktikan
oleh keterangan sejarah yang berikut:
Pada ketika Nabi Muhammad s.a.w, berumur dua
belas tahun ia dibawa oleh Abu Thalib, saudara bapaknya ikut
berniaga ke negeri Syam (Syria). Ketika mereka tiba dekat suatu
tempat bernama Bushra (sebuah kampung diperbatasan tanah Arab
dengan Syam), mereka bertemu dengan seorang pendeta Kristen yang
tinggal di tempat itu bernama Bahiera. Antara lain pendeta itu
bertanya kepada mereka tentang kedatangan seorang Nabi dari
bangsa Arab yang dijumpainya didalam kitab-kitab sucinya. Mereka
menerangkan bahwa Nabi yang tersebut belum lahir di tanah Arab
sampai pada waktu itu.
Ketika ia memperhatikan tanda-tanda yang
terdapat pada Nabi Muhammad, ia mengatakan kepada Abu Tahlib
bahwa suatu keadaan yang luar biasa terdapat pada anak itu dan
ia berharap supaya anak itu dipelihara baik-baik. Antara lain
pendeta itu melihat Nabi Muhammad senantiasa dilindungi
sekumpulan awan.
Dalam keterangan di atas, Bahiera menyatakan
bahwa masih ada seorang Nabi yang akan datang di tanah Arab.
Ketika Nabi Muhammad s.a.w. telah berumur
empat puluh tahun dan ia sedang berada digua Hirak, datang
kepadanya seorang malaikat yang menyatakan bahwa ia adalah
malaikat Jibrail dan Muhammad adalah Rasul Allah. Lalu kepada
Nabi Muhammad s.a.w. disampaikannya wahyu Al-Quran yang
mula-mula.
Sesudah kejadian itu, ia kembali ke rumahnya
dengan gemetar dan ketakutan. Khadijah, isterinya, lalu
membawanya kepada seorang laki-laki yang telah tua, anak saudara
bapaknya yang bernama Waraqah anak Naufal yang beragama Kristen
dan pandai menulis Injil dalam bahasa Ibrani. Warqah menerangkan
bahwa yang datang kepada Muhammad s.a.w. itu adalah utusan Tuhan
yang telah pernah datang kepada Nabi Musa dahulu dan ia adalah
Nabi bagi umat ini.
Disini Waraqah sebagai seorang alim Kristen
mengakui bahwa masih ada seorang Nabi yang diutus Tuhan pada
masa itu.
Pada ketika Nabi Muhammad s.a.w. sedang
tinggal di Mekkah, ia dan kaum muslimin pernah dibekot oleh
orang-orang kafir penduduk Mekkah tiga tahun lamanya, sampai
mereka memakan daun-daun kayu karena ketiadaan makanan. Selama
pembekotan tersebut, Nabi Muhammad s.a.w. menyuruh
sahabat-sahabatnya mengungsi ke negeri Ethiopia di Afrika untuk
meringankan penderitaan mereka. Delapan puluh tiga orang
laki-laki dan delapan belas orang perempuan telah berangkat
dengan dikepalai oleh Jafar, anak Abu Tahlib. Disana mereka
diterima dengan baik oleh Negus, raja Ethiopia.
Pada tahun yang ketujuh hijrah, Nabi Muhammad
s.a.w. mengirim surat kepada Negus tersebut mengajaknya memeluk
Islam. Di Ethiopia surat itu disampaikan oleh Jafar kepada
Negus. Ketika surat itu diterimanya ia berkata: "Aku menjadi
saksikepada Allah bahwa sesungguhnya dialah Nabi yang
ditunggu-tunggu Ahli Kitab". Lalu ia menulis jawaban surat Nabi
itu, antara lain katanya: "Saya mengakui bahwa tuan utusan Allah
yang benar dan dibenarkan. Sesungguhnya saya telah berbaiat
kepada tuan dan telah berbaiat kepada anak saudara bapak tuan
(yaitu Jafar anak Abu Thalib). Dan saya telah memeluk agama
Islam dihadapannya karena Allah Tuhan semesta alam".
Negus ini sebelum memeluk agama Islam adalah
seorang yang beragama Kristen. Dalam keterangannya diatas ia
mengakui bahwa Nabi Muhammad s.a.w. adalah Nabi yang
ditunggu-tunggu orang Yahudi dan Kristen.
Pada musim haji pada tahun kesebelas dari
pada Nabi Muhammad s.a.w. menjadi Rasul banyak orang Arab datang
berkunjung ke negeri Mekkah, diantaranya enam orang penduduk
Medinah. Mereka itu acap kali mendengar orang-orang Yahudi yang
tinggal disekeliling kota Medinah itu mengatakan, bahwa seorang
Nabi akan datang pada masa itu.
Manakala mereka berjumpa dengan Nabi Muhammad
s.a.w. dan mendengar pengajarannya, teringatlah mereka kepada
ucapan orang-orang Yahudi yang selalu diucapkannya di Medinah.
Mereka lalu berbicara sesamanya: "Sebenarnya inilah Nabi yang
selalu disebut-sebut orang Yahudi itu. Maka janganlah mereka
mendahului kamu mengikutnya". Mereka lalu beriman dan kembali ke
negeri Medinah menjadi penyiar Islam.
Pada tahun kedua belas datang dua belas orang
lagi, semuanya beriman juga. Dan pada tahun ketiga belas datang
pula tujuh puluh tiga orang laki-laki dan dua orang perempuan,
semuanya lalu masuk Islam. Dengan perantaraan penduduk Medinah
yang masuk Islam itu agama Islam telah tersiar dengan
seluas-luasnya sehingga meratai tiap-tiap rumah di negeri
Medinah itu.
Diatas telah disebutkan bahwa orang-orang
Yahudi di sekitar kota Medinah itu masih menunggu-nunggu
kedatangan seorang Nabi pada masa itu. Dan perkataannya itu
selalu disebut-sebut mereka sehingga orang-orang Arab penduduk
Medinah itu mengetahuinya juga. Dan hal itu juga adalah satu
diantara sebab yang mendorong mereka lekas-lekas memeluk agama
Islam supaya jangan didahului oleh orang-orang Yahudi yang
menjadi musuh mereka.
Pada tahun ketujuh hijrah Nabi s.a.w.
mengirim surat kepada raja-raja yang ada pada waktu itu untuk
mengajak mereka memeluk Islam. Antara lain Nabi Muhammad s.a.w.
telah mengirim surat kepada Maqauqas pembesasr Kibti di Mesir.
Pembesar tersebut telah membalas surat Nabi itu sebagai berikut:
"Kepada Muhammad anak Abdullah, dari
Maqauqas, pembesar Kibti. Salam kepada tuan. Kemudian itu saja
telah membaca surat tuan dan telah memahami apa yang tuan
sebutkan didalamnya dan apa yang tuan ajak. Dan sebenarnya saya
mengetahui bahwa seorang Nabi masih ada lagi. Saya menduganya
bahwa ia keluar di Syam (Syria). Saya telah menghormati utusan
tuan".
Maqauqas ini seorang pembesar yang beragama
Kristen. Walaupun ia tidak memeluk Islam, tetapi dalam suratnya
itu ia mengakui bahwa masih ada seorang Nabi yang akan datang
lagi.
Ketika Nabi Muhammad s.a.w. telah berhijrah
ke Medinah, tidak berapa hari antaranya ia didatangi oleh
seorang pendeta besar Yahudi, bernama Abdullah bin Salam.
Setelah pendeta itu bertemu dengan Nabi, ia lalu menanyai Nabi
beberapa hal. Jawaban nabi itu meyakinkan kepadanya bahwa Nabi
adalah Rasul Allah. Sebab itu ia lalu masuk Islam. Katanya
kepada Nabi: "Saya menyaksikan bahwa tuan adalah Rasul Allah dan
tuan datang membawa kebenaran. Orang Yahudi mengetahui bahwa
saya adalah penghulu orang Yahudi dan anak penghulu mereka. Dan
saya seorang alim mereka dan anak dari seorang yang teralim
diantara mereka. Harap tuan tanyakan kepada mereka siapa saja,
sebelum mereka mengetahui bahwa saya telah Islam. Karena jika
mereka nanti mengetahui saya telah Islam, akan bermacam-macam
perkataan mereka mengenai saya."
Nabi lalu memanggil orang-orang Yahudi.
Mereka datang. Dan Abdullah bin Salam bersembunyi. Nabi meminta
kepada mereka takut kepada Allah. Dan Nabi mengatakan dengan
sumpah bahwa mereka mengetahui Muhammad s.a.w. adalah sebenarnya
Rasul Allah kepada mereka yang membawa kebenaran. Lalu
orang-orang Yahudi menjawab: "Kami tidak mengetahui hal ini".
Lalu Rasul bertanya: "Bagaimana kedudukan Abdullah bin Salam
pada kamu?" Semua mereka menjawab: "Dia penghulu kami dan anak
penghulu kami. Dia orang yang amat alim pada kami dan anak orang
yang amat alim pada kami". Maka kata Nabi: "Bagaimana jika ia
telah Islam?" Jawab mereka: "Ia tidak akan mau masuk Islam. Tiga
kali Nabi mengatakan, bagaimana jika ia telah masuk Islam.
Mereka menjawab tiga kali juga mengatakan jauh sekalilah jika ia
mau masuk Islam.
Nabi s.a.w. lalu menyuruh Abdullah bin Salam
keluar dari tempat persembunyiannya. Iapun keluar lalu berpidato
dihadapan orang-orang Yahudi itu mengajak mereka masuk Islam.
Katanya: "Hai kaum Yahudi, takutlah kamu kepada Allah, Demi
Allah, yang tidak ada Tuhan selain dari padaNya, dialah Rasul
Allah yang kamu ketahui itu. Dia telah datang membawa
kebenaran".
Mendengar keterangan Abdullah bin Salam yang
selama ini mereka hormati, mereka lalu berkata kepadanya: "Tuan
telah berdusta: Nabi s.a.w. lalu menyuruh orang-orang Yahudi itu
keluar.
Demikianlah riwayat Abdullah bin Salam,
seorang alim Yahudi yang telah memeluk Islam. Ia telah menjadi
saksi bahwa orang-orang Yahudi mengetahui Nabi Muhammad s.a.w.
itu benar, tetapi mereka tidak hendak mengakuinya.
Dalam kisah Salman Farisi yang datang dari
Persi (Iran) mencari Nabi Muhammad s.a.w. dan seterusnya memeluk
agama Islam, telah dinyatakan bahwa seorang pemuka agama Kristen
memesankan kepadanya agar pergi mencari Nabi itu. Antara lain
kata pemuka Kristen itu: "Hai anakku, tidak ada lagi saya
ketahui sekrang seorang manusia yang seperti kita ini diantara
seluruh manusia untuk tempat saya menyuruh engkau mendatanginya.
Akan tetapi, sekarang telah dekat masanya seorang Nabi akan
dilahirkan dengan membawa agama Ibrahim yang keluar dari tanah
Arab. Tempat berhijrahnya di suatu tempat antara dua lapangan
tanah yang berbatu-batu dan diatnara keduanya itu pokok-pokok
kurma. Dia mau memakan pemberian, tetapi tidak mau memakan
zakat. Diantara dua bahunya terdapat cap kenabian. Jika engkau
sanggup peri ke negeri itu, lakukanlah".
Demikianlah keterangan pemuka agama Kristen
itu menyatakan kepada Salman Farisi bahwa seorang Nabi akan
datang lagi dari tanah Arab. Akhirnya Salman sampai juga ke
tempat itu bertemu dengan Nabi Muhammad s.a.w. dan memeluk
Islam.
Dari pada keterangan-keterangan sejarah yang
tersebut diatas ini dapat diketahui bahwa orang-orang Yahudi dan
Kristen di sekitar zaman kelahiran Nabi Muhammad s.a.w. masih
menunggu-nunggu kedatangan seorang Nabi.
4. Taurat dan Injil dalam Alkitab menubuatkan
kedatangan Nabi Muhammad s.a.w.
Apabila Taurat dan Injil yang terhimpun dalam
Alkitab yang ada kini diselidiki, maka pekabaran atau nubatan
tentang kedatangan Nabi Muhammad s.a.w. masih dijumpai didalamnya.
Orang-orang Kristen telah menyesuaikan dan menafsirkan
nubuatan-nubuatan tersebut kepada Yesus atau kepada yang lain-lain.
Akan tetapi tafsiran-tafsiran itu menurut pengertian yang sebenarnya
tidak tepat.
Seperti telah dikemukakan dalam Lampiran IV pasal
IX tentang kitab Injil, banyak ayat-ayat yang dianggap sebagai
nubuatan dalam kitab-kitab Perjanjian Lama telah disesuaikan oleh
pengarang Injil kepada Yesus dan hal-hal yang berhubungan dengan
dirinya, sedang yang sebenarnya penyesuaiannya itu terbukti salah.
Demikian pula tentang nubuatan-nubuatan yang mengenai kedatangan
Nabi Muhammad s.a.w. telah ditafsirkan orang Kristen kekudusan yang
lain-lain, sedang yang sebenarnya lebih tepat kepada Nabi Muhammad
s.a.w.
Posting Komentar
Jika anda menyertakan link baik itu link hidup atau mati maka admin akan menghapus komentar anda..terima kasih