Maka
jelaslah, anak hakiki Tuhan tidaklah mungkin ada, sebab seorang anak hakiki
harus memiliki separuh kromosom yang berasal dari bapaknya dan separuh lagi dari
kromosomkromosom ibunya. Jadi, satu masalah lagi muncul, anak tersebut
akan merupakan separuh manusia dan separuh tuhan. Namun, mereka yang percaya
terhadap keberadaan anak hakiki, menda'wakan dan menegaskan bahwa Kristus adalah
seorang manusia sempuma serta tuhan yang sempurna.
Jika
kromosom-kromosomnya separuh dari jumlah yang dibutuhkan, maka tidak ada masalah
yang menghadang kita, sebab tidak ada bayi yang akan lahir demikian. Kalaupun
ada, bayi itu akan merupakan separuh manusia. Jangankan membicarakan ke-23
kromosom yang hilang itu, sebuah gen cacat yang terdapat dalam satu kromosom
saja dapat menimbulkan kerusakan, yakni bayi akan lahir dengan suatu cacat
bawaan. Ia bisa saja buta, tidak memiliki anggota badan, tuli dan bisu.
Bahaya-bahaya yang timbul pada kerusakan semacam itu tidaklah terbatas. Orang
harus realistis; tidaklah mungkin Tuhan memiliki kromosom manusia atau lainnya.
Oleh sebab itu dengan terbukti tidak adanya peran fisik Dzat Tuhan, jika seorang
anak telah dilahirkan oleh Maryam yang hanya memiliki gen-gen pembawa sifat yang
berasal dari sel telur Maryam, apa pun hasilnya, dia sama sekali bukanlah
merupakan "Anak" Tuhan. Paling tidak, kalian dapat menyebutnya sebagai suatu
keganjilan alam, yakni separuh manusia dan tidak lebih dari itu. Jika
organ-organ reproduksi Maryam sama seperti wanita lainnya dan sel telurnya harus
dibuahi sendiri, perkiraan maksimum yang dapat dilakukan seseorang adalah
kelahiran sesuatu yang hanya memiliki separuh sifat manusia. Adalah sangat buruk
untuk menyebutkan sesuatu itu sebagai "Anak" Tuhan.
Jadi,
bagaimana Yesus telah dilahirkan? Kita paham bahwa penelitian mengenai kelahiran
melalui seorang ibu tanpa keterlibatan seorang laki-laki, sedang dikembangkan di
banyak negara maju di dunia. Namun sejauh ini pengetahuan manusia baru berada
pada tahap ketika penelitian ilmiah belum mencapai tingkat kemajuan di mana
bukti positif yang tak terbantahkan mengenai kelahirankelahiran dari
wanita-wanita perawan di kalangan manusia telah diperoleh. Akan tetapi, segala
macam kemungkinan masih terbuka.
Pada
kehidupan makhluk-makhluk rendah terdapat dua gejala yang diakui secara ilmiah:
Hermaphroditisme
dan
Parthenogenesis.
Dengan
demikian, kelahiran ajaib Yesus melalui Maryam dapat dipahami berasal dari
kenyataan alamiah yang sama tetapi merupakan gejala yang sangat langka, yaitu
batas-batas yang masih belum dimengerti sepenuhnya oleh manusia.
Berikut ini uraian-uraian ringkas mengenai gejala Hermaphroditisme
dan Parthenogenesis. Para pembaca yang tertarik pada penanganan ilmiah lebih
lanjut terhadap persoalan tersebut, yang berlandaskan pada pemahaman saat ini,
dapat merujuk pada Appendix II.
"
Hermaphroditisme
Hermaphroditisme
tampil apabila organ-organ kedua jenis kelamin terdapat dalam satu makhluk
betina dan kromosom kromosomnya menunjukkan sifat-sifat jantan maupun betina
secara beriringan. Percobaan-percobaan laboratorium telah mengungkapkan
kasus-kasus seperti mengenai seekor kelinci hermaphrodit, yang pada suatu tahap,
melayani beberapa betina dan menjadi bapak bagi lebih dari 250 anak kelinci
jantan maupun betina, sementara pada tahap lain, ia menjadi hamil dalam kondisi
diisolasi/diasingkan dan melahirkan 7 ekor anak jantan dan betina yang sehat.
Ketika diotopsi/dibedah, kelinci tersebut menunjukkan dua indung-telur yang
berfungsi, dan dua buah-zakar yang subur, sementara ia berada dalam kondisi
hamil. Penelitian mutakhir menunjukkan bahwa gejala semacam itu adalah mungkin,
langka, di kalangan manusia juga.
Parthenogenesis
Parthenogenesis
adalah perkembang-biakkan sebuah sel-telur betina tanpa hubungan seksual menjadi
suatu individu, tanpa bantuan pihak jantan. Hal ini ditemukan di kalangan
makhluk hidup rendah seperti aphids
dan
juga ikan.
Ada
juga bukti bahwa parthenogenesis dapat menjadi suatu cara yang berhasil di
kalangan kadal yang hidup di kawasankawasan yang rendah curah hujannya dan tidak
dapat diperkirakan. Dalam keadaan-keadaan yang dibentuk di laboratorium,
janin-janin tikus dan kelinci telah berkembangbiak secara parthenogenetik sampai
ke suatu tahap yang setara dengan separuh perkembangan melalui kehamilan, tetapi
kemudian digugurkan. Dalam suatu penelitian baru-baru ini, para ilmuwan
menemukan bahwa janin-janin manusia ada kalanya dapat diaktifkan melalui
parthenogenesis dengan menggunakan calcium ionosphone sebagai katalisator.
Penelitian-penelitian semacam itu menampilkan kemungkinan bahwa beberapa
keguguran kandungan manusia pada tahap permulaan dapat saja diakibatkan oleh
adanya aktivitas parthenogenetik pada janin
Berdasarkan
penelitian percobaan mutakhir, walau bagaimana pun, kemungkinan terjadinya
kelahiran dari seorang perawan, telah ditampilkan sebagai sesuatu yang
memungkinkan secara ilmiah. Sebuah jurnal pada The Nature Genetics bulan Oktober
1995 dibahas sebuah kasus luar biasa tentang seorang anak laki-laki berusia 3
tahun yang memiliki tubuh sebagian berasal dari sebuah sel-telur yang tidak
dibuahi. Para peneliti mengamati rangkaian DNA serta kromosom-kromosom x pada
kulit serta darah anak itu, dan menemukan bahwa kromosom-kromosom x dalam
seluruh sel anak tersebut serupa satu sama lain dan seluruhnya berasal dari
ibunya. Demikian pula, masing-masing 23 pasangan kromosom lainnya yang terdapat
dalam darah anak itu adalah serupa dan berasal seluruhnya dari ibunya..
1. Pagan = bukan
pengikut agama-agama besar di dunia
Posting Komentar
Jika anda menyertakan link baik itu link hidup atau mati maka admin akan menghapus komentar anda..terima kasih